Kamis, 26 Desember 2013

DAFTAR NAMA-NAMA DONATUR / PENYUMBANG PADA KEGIATAN :

"GERAKAN MASYARAKAT PEDULI TERUMBU KARANG"
( G E M P I T A )

 MEDIA STICKER Rp. 10.000,- PER LEMBAR





Berikut adalah data nama-nama donatur/penyumbang dana dengan cara membeli sticker di atas beserta jumlah sticker (Lbr) dan nilai sumbangan (Rp) dari berbagai pihak yang peduli dengan pelestarian terumbu karang :

No
Nama Donatur Media Sticker
Tanggal
Alamat (Desa/Kab/Prov)
Jumlah Sticker (Lbr)
Nilai Sumbangan
(Rp)
01
02
03
04
05
06
1
EKO PRIO RAHARJO, S.Pi
21-Nov-2013
Pagatan, Tanbu, Kalsel
5
50.000,-
2
ABD. HARIS EFFENDY
21-Nov-2013
Kers. Putih, Tanbu, Kalsel
10
100.000,-
3
I WAYAN SELAWA, SP
21-Nov-2013
Mantewe, Tanbu, Kalsel
10
100.000,-
4
SUHARDO
21-Nov-2013
Karang Sari, Tanbu, Kalsel
1
10.000,-
5
PUSPA HERIANI, S.Pi
21-Nov-2013
Kt. Pagatan, Tanbu, Kalsel
1
10.000,-
6
INDRA WIJAYA, SP, MM
21-Nov-2013
Pasar Baru, Tanbu, Kalsel
1
10.000,-
7
HAIRUNNISA, A.Md
12-Des-2013
Kt. Pagatan, Tanbu, Kalsel
1
10.000,-
8
H. AKHMAD FAUZI, SP, MM
12-Des-2013
Pasar Baru, Tanbu, Kalsel
2
20.000,-
9
H. HAIRUDDIN, SP
12-Des-2013
Mudalang, Tanbu, Kalsel
1
10.000,-
10
BURHANUDDIN, SP, MM
12-Des-2013
Juku Eja, Tanbu, Kalsel
1
10.000,-
11
H. WALUYO. S, SP
12-Des-2013
Angsana, Tanbu, Kalsel
1
10.000,-
12
HERLINA SYAFRUDDIN, SE
12-Des-2013
Batulicin, Tanbu, Kalsel
1
10.000,-
13
MOCH. WEKAS HUDOYO
14-Des-2013
Jakarta
2
20.000,-
14
ANNURRAHMAN
22-Des-2013
Batuah, Tanbu, Kalsel
1
10.000,-
JUMLAH
38
380.000,-



Catatan :
Jumlah dana yang terkumpul saat ini adalah :

Rp.  380.000,-

(Tiga Ratus Delapan Puluh Ribu Rupiah)

Yang diperoleh dari hasil penjualan sticker ini sebanyak 38 (Tiga Puluh Delapan) Lembar dengan total donatur/penyumbang sebanyak 14 (Empat Belas) Orang.

Data di atas akan selalu di-up date berdasarkan nama dan jumlah para donatur/penyumbang yang telah membeli/membayar sticker ini.

Biaya di atas Insya Allah akan dipergunakan untuk biaya operasional kegiatan transplantasi karang yang dibuat oleh Kelompok Pelaku Utama Perikanan Se-Kab. Tanah Bumbu.

Terima kasih atas partisipasi semua pihak, khususnya bagi Kelompok Pelaku Utama Perikanan yang telah membuat subtrat atau media transplantasi karang dan bagi donatur/penyumbang sekalian.  Semoga amal kebaikan kita diterima oleh Allah SWT.  
Amin ya rabbal alamiin.


SAVE OUR CORAL REEFS...!!!


      Selamatkan Terumbu Karang
                           Untuk Anak dan Cucu Kita....!!!

       Terumbu Karang sehat Ikan Melimpah,

                            Terumbu Karang Rusak Ikan Pun Musnah...!!!

Bagi anda yang penasaran dan ingin mengetahui lebih lanjut informasi kegiatan GEMPITA ini (profil kegiatan), silakan klik tautan berikut :

http://suluh-mina-bersujud-online.blogspot.com/2013/12/bersama-dpc-ipkani-tanah-bumbu.html

Bersama DPC. IPKANI Tanah Bumbu :

MARI KITA SUKSESKAN...!!!
"GERAKAN MASYARAKAT PEDULI TERUMBU KARANG"
( G E M P I T A )
Sebagai Upaya Pelestarian Terumbu Karang 
Di Kabupaten Tanah Bumbu

 
A.  Latar Belakang

Kabupaten Tanah Bumbu merupakan salah satu kabupaten yang memiliki kekayaan sumberdaya hayati laut dan keanekaragaman terumbu karang yang ada di Provinsi Kalimantan Selatan.  Dengan luas lautnya yang terbentang ± 634,8 km2 dan garis pantai sepanjang ± 158,7 km, Kabupaten Tanah Bumbu mempunyai luas terumbu karang ± 330 ha yang terhampar pada 6 (enam) kecamatan, yaitu Kecamatan Simpang Empat, Batulicin, Kusan Hilir, Sungai Loban, Angsana dan Satui dengan total gugusan karang berjumlah ± 70 buah gugus.  Namun, dari keenam kecamatan tersebut, terumbu karang yang terbanyak hanya didominasi pada 3 (tiga) kecamatan yaitu Kecamatan Sungai Loban, Angsana dan Satui.  Kondisi terumbu karang tersebut bervariasi, ada yang rusak ringan, rusak berat (kritis) dan ada pula yang masih bagus (sehat).
Terumbu karang merupakan sekumpulan hewan-hewan penghasil karang (polyp) yang hidup bersimbiosis dengan biota-biota laut lainnya.  Terumbu karang berfungsi sebagai penghalang/pelindung pantai dari gelombang (abrasi), sebagai tempat ikan dan biota laut lainnya untuk berpijah, bertelur, mengasuh anak, berlindung dan mencari makan untuk kelangsungan hidupnya. 
Terumbu karang yang sehat akan menghasilkan ikan-ikan yang melimpah, sehingga akan memperbanyak stok-stok ikan yang ada di laut kita.  Dalam hal ini, terhadap karang-karang yang mengalami kerusakan (kondisi kritis), dilakukan upaya-upaya  rehabilitasi dengan cara “transplantasi” atau “pencangkokan” karang, yang melibatkan kelompok-kelompok nelayan/KUB (Kelompok Usaha Bersama), Pokdakan (Kelompok Pembudidaya Ikan), Poklahsar (Kelompok Pengolah dan Pemasar), Pokmaswas, PSL (Pemuda Sahabat Laut), dll yang ada di Kabupaten Tanah Bumbu.
Pada kegiatan GEMPITA ini, transplantasi karang yang dilakukan adalah “transplantasi metode lepas dasar” dengan sistem pemberian taging (taging code).  Adapun nama-nama yang ditulis pada taging tersebut adalah nama-nama kelompok yang membuatnya (sebagai donatur) pada karang yang ditransplantasi, kemudian karang tersebut ditanam di dasar laut dengan cara meletakkannya pada gugusan-gugusan terumbu karang yang mengalami kerusakan, kemudian diambil titik koordinatnya dan dilakukan dokumentasi selama kegiatan berlangsung.
Kegiatan GEMPITA ini dilakukan sebagai perwujudan kepedulian terhadap pelestarian ekosistem terumbu karang, yang diinisiasi oleh DPC. IPKANI (IKATAN PENYULUH PERIKANAN INDONESIA) TANAH BUMBU dan dilakukan dengan melibatkan semua pihak terkait. 
Diharapkan dengan adanya kegiatan ini, akan mampu memberikan sumbangsih  serta motivasi terhadap upaya pelestarian ekosistem terumbu karang, stok benih-benih ikan dan peningkatan pendapatan masyarakat pesisir khususnya di Kabupaten Tanah Bumbu BERSUJUD yang sangat kita cintai ini.  Amin ya rabbal alamin.  
   
B.  Tujuan dan Kegunaan
Adapun tujuan dan kegunaan kegiatan GEMPITA ini adalah sebagai berikut : 
1.    Sebagai wujud kepedulian dalam upaya pelestarian terumbu karang;  
2.    Mengajak dan menggalang kemitraan kepada seluruh lapisan masyarakat (khususnya kelompok 
      pelaku utama perikanan), pihak pemerintah, pihak swasta dan pihak terkait lainnya untuk ikut 
      berpartisipasi dalam upaya pelestarian ekosistem terumbu karang; 
3.   Sebagai wahana untuk memotivasi kegiatan pengelolaan terumbu karang yang berbasis  
       masyarakat. 

C.  Permasalahan
Adanya terumbu karang yang sudah rusak dan memutih (bleaching) sebagai dampak pemanasan global dan pengaruh aktifitas manusia baik secara langsung maupun tidak langsung, sehingga mengakibatkan degradasi  terumbu karang.  Kegiatan ini dilakukan untuk merangkul semua pihak dalam upaya rehabilitasi terumbu karang.  sehingga diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran bagi kelompok pelaku utama perikanan terhadap pelestarian terumbu karang.
Terumbu karang yang sudah rusak masih bisa dilakukan perbaikan dengan cara transplantasi karang metode lepas dasar sebagaimana yang dilakukan pada kegiatan GEMPITA ini.  Pada prinsipnya, karang yang sudah mati akan tertutupi karang dari tunas baru yang telah ditanam, sehingga koloni karang yang ditanam akan membentuk habitat terumbu karang yang baru. 

D.  Konsep Kegiatan                                                                                            
D.1.  Waktu dan Tempat 
Kegiatan ini dilakukan mulai bulan November 2013,  dengan waktu launching yang direncanakan pada bulan April 2014.  Adapun lokasi terumbu karang yang direhabilitasi meliputi gugusan terumbu karang yang ada di perairan laut kecamatan Sungai Loban (Sei Dua Laut) dan Kecamatan Angsana (Angsana).
D.2.   Pelaksana  
Kegiatan ini diinisiasi dan dilaksanakan oleh DPC. IPKANI (IKATAN PENYULUH PERIKANAN INDONESIA) TANAH BUMBU, dengan merangkul seluruh kelompok pelaku utama perikanan yang ada.                                                                                                                                             
D.3. Sasaran Kegiatan
         Sasaran kegiatan GEMPITA ini meliputi 300 kelompok pelaku utama perikanan se-Kabupaten Tanah Bumbu yang terdiri dari Kelompok Nelayan/KUB (Kelompok Usaha Bersama), Pokdakan (Kelompok Pembudidaya Ikan), Poklahsar (Kelompok Pengolah dan Pemasar) serta Pokmaswas (Kelompok Masyarakat Pengawas), Kelompok Pelestari Mangrove, Pemuda Sahabat Laut yang ada di Kabupaten Tanah Bumbu. 
D.4.  Tahap Kegiatan                                                                                                              
1.  Pembentukan Tim Panitia Pelaksana dan persiapan pra kegiatan. 
2.  Penyusunan dan penyebaran proposal ke instansi terkait dan sticker ke masyarakat luas. 
3.  Sosialisasi kegiatan GEMPITA sekaligus penyuluhan ke kelompok-kelompok pelaku utama perikanan   
     se-Kab. Tanah Bumbu. 
4.  Pendaftaran dan pengisian formulir dan surat pernyataan bagi kelompok pelaku utama perikanan. 
5.  Monitoring pembuatan subtrat semen (media transplantasi). 
6.  Transportasi/pengangkutan subtrat semen (media transplantasi) ke lokasi setempat. 
7.  Proses peresmian (launching) atau penanaman/peletakkan transplantansi karang ke perairan laut.
8.  Dokumentasi selama kegiatan berlangsung. 
D.5.  Target Yang Akan Dicapai     
Adapun target yang akan dicapai pada kegiatan GEMPITA ini adalah tersedianya media transplantasi (subtrat) sebanyak 10.000 (sepuluh ribu) buah untuk ditanam di wilayah terumbu karang Kabupaten Tanah Bumbu yang mengalami kerusakan.

E.  Pihak Yang Terlibat
          Adapun pihak yang akan dilibatkan dalam kegiatan GEMPITA ini adalah pihak pemerintah (Pemkab. Tanah Bumbu, BP4K Kab. Tanah Bumbu, Dislutkan Kab. Tanah Bumbu, Dinas Pariwisata Kab. Tanah Bumbu, dll.), pihak swasta (Pena Hijau, media cetak, media terdengar (radio), media tayang, serta pihak swasta lainnya), Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia/HNSI, Asosiasi Nelayan Bagan Tancap/ANBT, Pemuda Sahabat Laut/PSL Angsana, Kepala Desa, tokoh masyarakat, perusahaan-perusahaan, dll.
          Kegiatan GEMPITA ini tidak akan terlaksana dengan baik tanpa adanya bantuan, dukungan dan partisipasi dari semua pihak.  Untuk itu, kami atas nama Keluarga Besar DPC. IPKANI TANAH BUMBU mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas bantuan, dukungan dan partisipasi dari semua pihak untuk mensukseskan kegiatan GEMPITA ini.
           Terima kasih atas kepedulian anda terhadap kelestarian terumbu karang !!!

Oleh :
Eko Prio Raharjo, S.Pi 
- Ketua DPC.IPKANI TANAH BUMBU
- Koordinator Penyuluh Perikanan Kab. Tanah Bumbu

Untuk melihat Jumlah Donatur/Penyumbang dan Besarnya Jumlah Dana yang terkumpul hingga saat ini bisa diklik tautan berikut :

http://suluh-mina-bersujud-online.blogspot.com/2013/12/daftar-nama-nama-donatur-penyumbang.html

Sabtu, 05 Oktober 2013

IPKANI TANBU GELAR KARYA WISATA BAGI PELAKU UTAMA PERIKANAN


Acara dibuka Oleh Kepala BP4K Kab. Tanah Bumbu
Kegiatan penyuluhan perikanan merupakan proses pembelajaran dalam rangka peningkatan kapasitas kemampuan para pelaku utama dan/atau pelaku usaha sektor kelautan dan perikanan untuk mengorganisasikan dirinya dalam mengembangkan bisnis perikanan untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraannya dengan tetap memperhatikan pelestarian fungsi lingkungan hidup.  Dalam implementasinya telah ditempuh berbagai kebijakan salah satunya melalui revitalisasi penyuluhan perikanan dengan menata kembali system kelembagaan penyuluhan perikanan.
Diskusi dan tanya jawab antar peserta

Dalam melaksanakan kegiatan penyuluhan, diperlukan suatu upaya untuk menunjang keberhasilan penyuluhan tersebut, diantaranya harus dilakukan dengan berbagai macam cara.  Cara yang sering dilakukan untuk menunjang keberhasilannya antara lain dengan menggunakan metode penyuluhan.  Metode penyuluhan perikanan adalah cara atau teknik penyampaian materi penyuluhan oleh penyuluh perikanan kepada sasaran penyuluhan baik secara langsung maupun tidak langsung untuk mencapai suatu tujuan.  Metode penyuluhan dimaksud antara lain metode penyuluhan berdasarkan pendekatan sasaran, teknik komunikasi dan metode Participatory Rural Appraisal (PRA).

Salah satu metode penyuluhan seperti di atas yaitu berdasarkan pendekatan sasaran. Metode pendekatan sasaran ini ada 2 macam, yaitu metode pendekatan perorangan dan metode pendekatan berkelompok.  Karya wisata, merupakan metode penyuluhan dengan pendekatan kelompok. 
Kolam terpal milik Pak Tirto Wiyono

Dalam rangka mengapresiasi dan menerapkan metode penyuluhan tersebut, kali ini para penyuluh perikanan yang tergabung dalam organisasi profesinya “Ikatan Penyuluh Perikanan Indonesia (IPKANI) DPC. Tanah Bumbu”, telah menggelar kegiatan Karya Wisata dengan tema Dengan Karya Wisata Mari Kita Tingkatkan Pengetahuan, Sikap, Keterampilan dan Pengalaman Kelompok Pelaku Utama Perikanan Di Kabupaten Tanah Bumbu.

Kegiatan “Karya Wisata” ini digelar pada hari Senin tanggal 30 September 2013 bertempat di Gedung Serba Guna desa Banjarsari Kecamatan Angsana Kabupaten Tanah Bumbu, Provinsi Kalimantan Selatan yang bekerja sama dengan pihak desa setempat dengan melibatkan semua pihak terkait.

Kunjungan ke Sanggar Seni Ngudi Laras
Acara ini dibuka oleh Kepala BP4K Kabupaten Tanah Bumbu, Drs. H. Rahmat. HM, M.Pd, yang juga sekaligus sebagai Pembina IPKANI Tanbu.  Dalam paparannya, ia mengatakan bahwa dengan adanya kegiatan ini semoga akan membantu pelaku utama perikanan dalam hal ini Pokdakan (Kelompok Budidaya Ikan) untuk bisa menambah pengalaman dan pengetahuan.

Dalam sambutannya, Ketua IPKANI Tanbu, Eko Prio Raharjo, S.Pi menjelaskan bahwa Karya Wisata berasal dari kata “Karya” dan Wisata”.  Dalam paparannya ia mengatakan “Karya artinya bekerja dan wisata artinya bepergian.  Jadi pada hakikatnya karya wisata ini adalah sekelompok orang yang sedang bepergian dengan maksud mengerjakan sesuatu, yaitu belajar untuk mengerjakan sesuatu pekerjaan/kegiatan dengan tujuan untuk memperkaya pengetahuan dan pengalaman.”  

Selain itu,  ia juga mengatakan bahwa tujuan dari kegiatan Karya Wisata ini adalah untuk menjalin tali silaturrahmi, untuk menumbuhkan keakraban, untuk meningkatkan pengetahuan, sikap, keterampilan dan pengalaman peserta, juga sebagai media sharing informasi bagi peserta dengan kelompok yang dikunjungi.
Acara sharing pendapat dan penyuluhan dari IPKANI

Kegiatan ini dilaksanakan dengan Dana Swadaya yang diperoleh dari internal organisasi, perorangan, iuran panitia dan peserta yang juga dibantu oleh pihak desa setempat.  Peserta yang mengikuti kegiatan ini berasal dari kelompok pelaku utama perikanan yang berasal dari Kecamatan  Kusan Hilir (desa Gusunge, Wirittasi, Sungai Lembu), Sungai Loban (Desa Sungai Loban, Sungai Dua Laut), dan kecamatan Kusan Hulu (Karang Sari).

Pihak yang terlibat antara lain kelompok pelaku utama perikanan, Gabungan kelompok perikanan (Gapokkan), aparat desa, anggota PKK, tokoh masyarakat, tokoh agama, dan lapisan masyarakat lainnya baik di desa setempat maupun di desa sekitarnya.  Selain itu, juga telah diundang beberapa instansi terkait seperti Dinas Kelautan dan Perikanan Kab. Tanah Bumbu, BP4K Kabupaten Tanah Bumbu, PERHIPTANI DPC. Tanah Bumbu, PSP3 Desa Banjarsari, Kecamatan Angsana, BP3K Angsana, dll.
Photo bareng peserta dan panitia di Ngudi Laras

Pembukaan acara dilakukan di Gedung Serba Guna Desa Banjarsari, kemudian dilanjutkan dengan kunujungan ke lokasi budidaya ikan Kelompok “Mina Lestari” lalu dilanjutkan berkunjung ke Sanggar Seni Karawitan Ngudi Laras dan tempat terakhir yang dikunjungi yaitu Kolam Pemancingan.   Pada saat berkunjung ke Pokdakan Mina Lestari, dilakukan sambutan-sambutan, diskusi dan tanya jawab kepada peserta juga peninjauan kolam ikan yang ada di sekitar lokasi.  Dalam hal ini, Tirto Wiyono, yang lebih dikenal dengan sebutan “Mbah Tir”, memberikan sambutannya kepada para peserta berupa ucapan selamat datang, juga memberikan informasi mengenai usaha budidaya kolam yang dilakukannya, demikian juga kepada perwakilan peserta.  Setelah itu, dilakukan diskusi dan Tanya jawab serta berbagi informasi dari kedua belah pihak maupun dari penyuluh perikanan yang hadir.
Photo bareng peserta dan panitia di kolam pemancingan

Setelah selesai di tempat Pokdakan Mina Lestari, acara dilanjutkan ke Sanggar Seni Karawitan Ngudi Laras, yang jaraknya hanya sekitar 500 m.   Sesampai disana, peserta disuguhkan oleh alunan musik yang berirama jawi yang dibawakan oleh anggota sanggar seni.  Setelah itu dilakukan sambutan oleh perwakilan Pengurus Sanggar Seni sekaligus memperkenalkan nama-nama alat musik tersebut dan yang melatarbelakanginya di desa Banjarsari.  Untuk tujuan terakhir kalinya, acara dilanjutkan ke Kolam Pemancingan, yang jaraknya sekitar 1 km dari tempat sebelumnya.

Sesampai di kolam pemancingan, acara selanjutnya adalah ishoma (istirahat, sholat dan makan siang) selama sekitar 30 menit.  Selama acara ishoma, peserta dihibur oleh para penyanyi local dan perwakilan dari peserta.   Setelah itu, acara kemudian dilanjutkan dengan diskusi dan tanya jawab serta sharing pengalaman dari sesama peserta.  Sekitar pukul 16.00 wita, dilanjutkan dengan acara penutupan dan photo bareng, kemudian peserta menuju pulang ke tempat masing-masing.

Oleh :
Eko Prio Raharjo, S.Pi - Koordinator Penyuluh Perikanan Kab. Tanah Bumbu, Kalsel
Ketua IPKANI DPC. Tanah Bumbu, Kalsel