Senin, 27 Agustus 2012

PENUMBUHAN PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN KELOMPOK "ANTASAN" DESA PULAU SATU

Kembali tim penyuluh perikanan yang ada di kecamatan Kusan Hilir, bersama-sama dengan Tim Kabupaten melakukan kegiatan penumbuhan, pembinaan dan pengembangan kelompok pelaku utama perikanan.  Kali ini kelompok yang dikunjungi adalah kelompok "Antasan" yang beralamat di RT 01 Desa Pulau Tanjung Kecamatan Kusan Hilir, Pagatan (Senin, 27/08/2012). Kunjungan ini bertujuan untuk mengevaluasi penyaluran dana yakni monitoring penggunaan dana bantuan fasilitasi kelompok yang dipadukan dengan rencana pengelolaan kegiatan seperti pengadaan buku-buku kelompok, pertemuan dan pelaporan kelompok.
Suasana pertemuan kelompok
Kelompok nelayan Antasan merupakan salah satu kelompok yang ada di desa setempat.  Usaha perikanan yang dilakukannya adalah usaha penangkapan ikan di perairan umum, dengan jumlah anggota secara keseluruhan sebanyak 18 orang.  Kelompok Antasan diketuai oleh Bapak Monneng (49 tahun), Sekretaris oleh Dedi Masdir (23 tahun) dan Bendahara oleh Basran (35 tahun).
Anggota kelompok Antasan sebagian besar melakukan penangkapan udang air tawar yaitu  udang galah (Macrobrachium rosenbergii de man) yang ditangkap dengan menggunakan alat pancing dan bubu di sepanjang Sungai Kusan hingga muara sungai.
Berdasarkan hasil evaluasi, kelompok Antasan sudah melakukan pengadaan atau pembuatan buku-buku sesuai dengan yang tertera pada daftar rencana pengelolaan kegiatan, juga pengadaan kursi-kursi plastik untuk rapat kelompok.  Namun untuk kegiatan pertemuan kelompok seperti penyusunan RUK dan pertemuan dengan mitra Bank masih belum terealisasi mengingat waktu yang sangat terbatas.  Menurut Pak Monneng, selaku ketua kelompok, pertemuan tersebut akan dilakukan dalam waktu dekat ini.
Tetap ceria walaupun tugas banyak menanti
Selain mengevaluasi dan memonitoring kelengkapan kelompok, juga dilakukan penyuluhan atau penyampaian materi mengenai cara mengisi buku-buku kelompok dan lain sebagainya.  Diskusi dan tanya jawab berjalan lancar sesuai dengan apa yang diharapkan.  Sebelum acara berakhir, dilakukan pula penilaian kelas kemampuan kelompok sebagai tolok ukur kemampuan suatu kelompok pelaku utama perikanan.
Berdasarkan hasil penilaian kelompok yang dilakukan oleh Tim, maka dapat diperoleh hasil sebagai berikut :
Keseriusan anggota kelompok dalam mengikuti pembinaan
  1. Setelah dilakukan perhitungan skor, ternyata kelompok Antasan mempunyai skor berjumlah 501,00 dengan perincian aspek perencanaan berjumlah 81, aspek kemampuan berorganisasi berjumlah 125, aspek akses kelembagaan berjumlah 75, aspek kemampuan wirausaha berjumlah 120 dan aspek kemandirian berjumlah 100.
  2. Jika dilihat dari jumlah skor tersebut, maka kelompok Antasan bisa dikategorikan menjadi kelas MADYA (skor antara 351 s/d 650).
  3.  Kelompok Antasan perlu pembinaan lebih lanjut, sebab masih belum menyusun Rencana Usaha Kelompok (RUK) dan menyusun rencana kegiatan.
  4. Jika kita perhatikan, segala sarana kelompok (berupa meja dan kursi) pengadaannya merupakan  swadaya dari kelompok.  Menurut ketua kelompok, mereka akan menambah 1 meja lagi untuk kenyamanan anggota pada saat melakukan pertemuan rutin nantinya.  Kelompok ini merupakan salah satu kelompok yang berkeinginan untuk maju dan mandiri.
Untuk itu, mari kita tingkatkan kinerja kita wahai para sahabat penyuluh perikanan, demi mewujudkan pelaku utama perikanan yang mandiri dan sejahtera. (echo).

BRAVO PENYULUH PERIKANAN!!!
(Oleh : Eko Prio Raharjo, S.Pi - Koordinator Penyuluh Perikanan Kab. Tanah Bumbu)

Selasa, 14 Agustus 2012

TANAH BUMBU PERINGATI HARI JADI KALSEL

Suasana Peringatan Hari Jadi Kalsel
Tepatnya Senin pagi (13/08/2012), bertempat di halaman Kantor Bupati Tanah Bumbu, Gunung Tinggi, segenap jajaran pemerintah kabupaten Tanah Bumbu melaksanakan upacara gabungan dalam rangka memperingati Hari Jadi Provinsi Kalimantan Selatan Yang Ke-67 yang jatuh tepat pada tanggal 14 Agustus 2012 ini.  Upacara dihadiri oleh seluruh instansi yang meliputi Dinas, Badan, maupun Kantor Se-Kabupaten Tanah Bumbu.  
Penyerahan Kendaraan Roda Dua Oleh Wakil Bupati Tanbu
Bertindak sebagai Inspektur Upacara adalah Drs. H. Difriadi Darjat, selaku Wakil Bupati Tanah Bumbu.  Dalam kesempatan ini, Inspektur Upacara menyampaikan sambutan Gubernur Kalsel, sekaligus menyampaikan arahan dan sambutan kepada seluruh peserta upacara dan seluruh jajarannya.  Beliau berharap, dengan memperingati Hari Jadi Kalsel yang ke-67 ini maka bisa menjadikan motivasi dan semangat bagi kita semua dalam mengisi pembangunan khususnya di Tanah Bumbu ini.  
Hj. N. Eha Juleha, Penyuluh Teladan II Kalsel (Tengah)
Di pengujung acara, tidak lupa pula disampaikan atau diumumkan beberapa hal yaitu bantuan sarana pengangkut sampah (Kendaraan roda tiga sejenis Tossa) bantuan dari PT. Tunas Inti Abadi (PT. TIA), pengumuman Pemenang Juara II Kalsel bulu tangkis ganda puteri, pengumuman Pemenang Juara II Penyuluh Perikanan Teladan Tingkat Provinsi serta penyerahan bantuan kendaraan operasional roda dua bagi penyuluh perikanan (Dana DAK 2012).  
Kendaraan Operasional Penyuluh Perikanan DAK KKP 2012
Pemenang Juara II Se-Kalsel Penyuluh Perikanan Teladan/Berprestasi, Hj. N. Eha Juleha, penyuluh perikanan desa binaan Banjarsari, Bayansari, Karang Indah dan Bunati.  Berdasarkan hasil penelusuran di lapangan, ternyata Hj. N. Eha Juleha ini telah mampu mengembangkan budidaya ikan di kolam terpal di desa Banjarsari, ini terbukti dengan maraknya kolam-kolam terpal di depan rumah masing-masing anggota kelompok Mina Lestari.  Sedangkan untuk menunjang kegiatan penyuluhan kelautan dan perikanan, Kementerian Kelautan Perikanan (KKP) telah memberikan 4 (empat) buah kendaraan operasional roda dua melalui Dana Alokasi Khusus Tahun 2012 yang didekonsentrasikan melalui Dinas Kelautan dan Perikanan Kab. Tanah Bumbu.  Kendaraan roda dua ini didesain sedemikian rupa, dan dilengkapi dengan box pada bagian belakang sehingga memudahkan penyuluh perikanan dalam membawa alat atau sarana penyuluhan serta aman dari hujan.
Dengan adanya bantuan kendaraan operasional roda dua ini akan menambah semangat dan motivasi bagi penyuluh perikanan khususnya agar lebih giat dalam melakukan penyuluhan di desa binaannya masing-masing.
BRAVO PENYULUH PERIKANAN!!!
(Oleh : Eko Prio Raharjo, S.Pi - Koordinator Penyuluh Perikanan Kab. Tanah Bumbu)

Senin, 13 Agustus 2012

PENUMBUHAN PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN KELOMPOK "BINA HIKMAH" DESA WIRITTASI

Penilaian Kelas Kemampuan Kelompok
Kegiatan penumbuhan, pembinaan dan pengembangan pelaku utama perikanan terus digalakkan oleh BP4K Kab. Tanah Bumbu, demi terwujudnya kelompok pelaku utama perikanan yang mandiri dan sejahtera.  Hal ini tentunya dilakukan dengan melibatkan lintas sektor dan lintas instansi yang terkait dengan kegiatan penyuluhan perikanan.  Kegiatan ini dilakukan secara perlahan namun secara berkelanjutan oleh para pejuang "penyuluh perikanan" yang merupakan ujung tombak keberhasilan pembangunan kelautan dan perikanan di lapangan.
Sabtu (11/08/2012) bertempat di desa Wirittasi, tepatnya di rumah Pak Salman, yang juga merupakan penyuluh perikanan swadaya di desa setempat, tim dari BP4K yang terdiri dari penyuluh perikanan setempat, Nor Jennah, A.Md, Koordinator Penyuluh Perikanan, Eko Prio Raharjo, S.Pi, Kasubid Kelembagaan Penyuluhan, Muchyar, SE serta dihadiri pula oleh penyuluh perikanan desa lainnya, Hairunnisa, A.Md dan Rahimawati, A.Md.
Pemberian Materi dari Kooluhkan Tanbu

Kegiatan pembinanan ini dilakukan di Kelompok Nelayan "Bina Hikmah" desa Wirittasi, salah satu dari 8 (delapan) kelompok yang menerima paket bantuan fasilitasi dari Kementrian Kelautan dan Perikanan melalui dana dekonsentrasi tahun 2012 melalui Bakorluh Prov. Kalsel. Sebagai fasilitator atau nara sumber yang memberikan materi oleh Koordinator Penyuluh Perikanan dengan materi mengenai fungsi dan peranan kelompok, yang merupakan pengetahuan dasar dan cikal bakal dalam membangun visi dan misi yang sama diantara sesama anggota kelompok. 
Setelah pemberian materi dari nara sumber, dilakukan diskusi dan tanya jawab juga penyampaian hal-hal lain yang dianggap perlu dari pihak BP4K.  Setelah diskusi dan tanya jawab selesai, dilanjutkan evaluasi dan penilaian kelas kemampuan kelompok bagi kelompok yang bersangkutan.
Dokumentasi selama kegiatan berlangsung
Sebagai hasil evaluasi dan penilaian kelompok ini, maka dapat diperoleh hasil untuk kelompok nelayan "Bina Hikmah" sebagai berikut :
Point atau skor untuk hasil penilaian secara keseluruhan berjumlah 574 (lima ratus tujuh puluh empat), dengan perincian aspek perencanaan berjumlah 104, aspek kemampuan berorganisasi berjumlah 90, aspek akses kelembagaan berjumlah 90, aspek kemampuan berwirausaha berjumlah 185 dan aspek kemandirian berjumlah 105.  Jika dilihat dari jumlah total yang ada (574), maka bisa dikatakan bahwa Kelompok Nelayan "Bina Hikmah" desa Wirittasi termasuk ke dalam kelas MADYA (skor antara 351 s/d 650).
Sebagai hasil evaluasi, kelompok ini perlu pembinaan lebih lanjut, karena masih belum ada rencana usaha kelompok dan rencana kegiatan kelompok, yang ada hanya kegiatan real di lapangan saja.  Alangkah baiknya, penyuluh perikanan yang bersangkutan nantinya menbina lebih lanjut agar kelas kemampuan kelompok ini bisa menjadi kelas UTAMA.
BRAVO PENYULUH PERIKANAN!!!
(Oleh : Eko Prio Raharjo, S.Pi - Koordinator Penyuluh Perikanan Kab. Tanah Bumbu)

Kamis, 02 Agustus 2012

KUNJUNGAN KEPALA BP4K KE DESA SEGUMBANG

Sebagai wujud kebersamaam dan kepedulian kepada pelaku utama perikanan, Kepala BP4K Kab. Tanah Bumbu beserta staf telah berkunjung ke Kelompok "SEMANGAT BARU" desa Segumbang.  Silaturrahmi dilaksanakan di rumah Pak Haruna, salah satu anggota kelompok yang lokasinya bertepatan di tengah-tengah hamparan tambak desa Segumbang.  Maksud dan tujuan kunjungan ini adalah untuk memberikan motivasi kelompok maupun para pembudidaya tambak yang ada di desa Segumbang tersebut.
Photo Bareng Kepala BP4K Beserta Staf dengan Pembudidaya Tambak
Selasa (31/07/2012), sekitar pukul 09.00 wita penyuluh perikanan setempat, Salam Kardoyo dan Koordinator Penyuluh, sudah berada rumah Pak Haruna untuk mempersiapkan segala sesuatunya.  Sebelum rombongan Kepala Badan beserta staf datang, Koordinator Penyuluh yang juga merangkap sebagai Koordinator Jabatan Fungsional (KJF) Bidang Kelautan dan Perikanan, memberikan penyuluhan kepada anggota-anggota kelompok yang hadir.  Materi yang disampaikan adalah "Fungsi dan Peranan Kelompok", dengan membagikan leaflet materi atau bahan penyuluhan tersebut kepada seluruh peserta.  Menurut Rusdi, selaku Ketua Kelompok, kegiatan penyuluhan seperti ini sangat berguna bagi anggota-anggota kelompoknya, apalagi diberi leaflet berupa selebaran untuk menunjang kegiatan penyuluhan. "Adanya leaflet atau brosur ini sangat membantu kami dalam menerima informasi dari para penyuluh perikanan", paparnya di tengah-tengah pertemuan berlangsung.
Silaturrahmi dan Kunjungan Kepala BP4K Kab. Tanbu Di Segumbang
Tepat pukul 10.00 Wita, kepala badan beserta staf telah hadir di tengah-tengah kelompok.  Selain kepala badan, acara ini juga dihadiri oleh Kabid Penyelenggaraan Penyuluhan, Rukimin, S.Pi, MM, Kasubid Programa, Kasiani, S.Pi, Kasubid Kelembagaan Penyuluhan, Muchyar, SE.Dalam sambutannya, kepala badan, Drs. H. Rahmat. HM, M.Pd menyampaikan rasa terima kasih dan suka citanya kepala kelompok atas semangatnya dalam berwirausaha budidaya tambak.  Masih dalam sambutannya, karena melihat potensi dan eksistensi tambak yang ada, secara spontan beliau  menyampaikan adanya rencana bantuan pembuatan gubug pertemuan yang dibuat di atas lahan tambak.  Pembuatan gubug pertemuan ini rencananya akan direalisasikan pada bulan September mendatang dengan memberikan bantuan dana sebesar Rp 5.000.000,- (lima juta rupiah) kepada kelompok.   Dana tersebut dimaksudkan untuk membuat gubug pertemuan yang didesain sedemikian rupa dengan kapasitas bisa menampung sebanyak 30 - 50 orang.
Selain itu, beliau juga memaparkan bahwa kawasan tambak yang ada di desa Segumbang ini sangat berpotensi untuk wisata pemancingan, "jika kelompok sudah siap menjalankannya, kami akan menjamin pemasaran dan akan membantu dalam mempromosikan usaha pemancingan tersebut", paparnya.
Sehubungan adanya rencana tersebut, Bahruddin, selaku Sekdes Segumbang menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya atas perhatian dan kepedulian pihak badan kepada pembudidaya tambak di desa Segumbang, ia berharap semoga dengan adanya bantuan ini nantinya akan lebih memotivasi usaha pertambakan di desa ini khususnya.
BRAVO PENYULUH PERIKANAN!!!
(Oleh : Eko Prio Raharjo, S.Pi - Koordinator Penyuluh Perikanan Kab. Tanah Bumbu)

Sabtu, 28 Juli 2012

SEJARAH LEMBAGA PENYULUHAN DI KABUPATEN TANAH BUMBU

Drs. H. Rahmat. HM, M.Pd,
Dalam rangka mencapai penyelenggaraan penyuluhan pertanian, perikanan dan kehutanan sesuai dengan amanat Undang-undang No. 16 Tahun 2006.  Hampir daerah-daerah di seluruh Indonesia telah membentuk Badan Koordinasi Penyuluhan (Bakorluh) di tingkat provinsi dan Badan Pelaksana Penyuluhan (Bapeluh) di tingkat kabupaten/kota, dengan instansi pembina di tingkat pusat adalah Pusat Pengembangan Penyuluhan (Pusbangluh) BPADM-KP Kementerian kelautan dan perikanan.  Dengan terbentuknya badan yang menangani penyuluhan tersebut, maka kegiatan penyuluhan dilaksanakan secara terintegrasi dan lebih terarah. 
Sebagaimana seperti daerah-daerah lain di Indonesia, di Kabupaten Tanah Bumbu telah dibentuk suatu instansi atau badan yang menangani penyuluhan pertanian, perikanan dan kehutanan.  Instansi tersebut adalah Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian Perikanan dan Kehutanan yang disingkat dengan BP4K, yang sebelumnya Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian dan Ketahanan Pangan Daerah (BP3KPD).  BP3KPD merupakan tonggak berdiri dan berhasilnya daerah dalam menjalankan amanat Undang-undang No. 16 Tahun 2006, yang telah lahir pada berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 17 Tahun 2007 tentang Pembentukan, Kedudukan, Tugas Pokok dan Susunan Organisasi Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Tanah Bumbu dan dikepalai oleh Drs. H. Rahmat. HM, M.Pd. Namun, sejalan dengan perkembangan jaman dan kebutuhan daerah, BP3KPD telah menjelma menjadi Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian Perikanan dan Kehutanan (BP4K) berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Tanah Bumbu berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 20 Tahun 2011 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Nomor 17 Tahun 2007 tentang Pembentukan, Kedudukan, Tugas Pokok dan Susunan Organisasi Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Tanah Bumbu tanggal 20 September 2011.
Sebelum lembaga penyuluhan ini terbentuk, kegiatan penyuluhan masih berada di bawah naungan Dinas Pertanian Kelautan Perikanan Peternakan dan Transmigrasi, yang merupakan lembaga yang sangat kompleks dan terdiri banyak sektor-sektor di dalamnya.  Hal ini disebabkan karena kabupaten Tanah Bumbu yang baru lahir pada tanggal 08 April 2003 dan disyahkan oleh Undang-undang Nomor 02 Tahun 2002. Setelah tahun 2005, maka lembaga ini dipecah menjadi 3 (tiga) lembaga, yaitu Dinas Pertanian dan Peternakan, Dinas Kelautan dan Perikanan, serta Dinas Kesehatan dan Transmigrasi.
Pada saat ini, penyuluh sudah berada pada lembaga yang menangani masing-masing sektor.  Penyuluh perikanan di bawah naungan Dinas Kelautan dan Perikanan dan Penyuluh Pertanian berada pada Dinas Pertanian dan Peternakan.
Sesuai dengan Peraturan Daerah No. 20 Tahun 2011 (Pasal 14), BP4K mempunyai tugas melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang penyuluhan pertanian, perikanan dan kehutanan.
Pada pasal 15, tertulis bahwa :
(1).  Susunan Organisasi BP4K, terdiri dari :
       a.  Badan Pelayanan Perizinan dan Penanaman Modal Daerah;
       b.  Sekretariat, terdiri dari :
            1.  Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;
            2.  Sub BagianPerencanaan dan Keuangan;
            3.  Sub Bagian Evaluasi, Dokumentasi dan Pelaporan;
       c.  Bidang Kelembagaan Sarana dan Prasarana, terdiri dari :
            1.  Sub Bidang Kelembagaan Penyuluh;
            2.  Sub Bidang Sarana dan Prasarana;
       d.  Bidang Penyelenggaraan Penyuluhan, terdiri dari :
            1.  Sub Bidang Programa;
            2.  Sub Bidang Informasi Penyuluhan;
       e.  Unit Pelaksana Teknis;
       f.  Kelompok Jabatan Fungsional.
Adapun bagan Struktur Organisasi BP4K Kab. Tanah Bumbu berdasarkan Lampiran VII Peraturan Daerah Nomor 20 Tahun 2011 tanggal 20 September ini dapat dilihat sebagai berikut :

Struktur Organisasi BP4K Kab. Tanah Bumbu

Dengan adanya lembaga teknis yang khusus menangani kegiatan penyuluhan ini, maka kita semua berharap agar kegiatan penyuluhan akan senantiasa mampu memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat, melalui penyuluh-penyuluh pertanian, perikanan dan kehutanan yang profesional.  Dengan demikian akan tercapai kesejahteraan masyarakat umumnya dan khususnya para anggota-anggota kelompok (kelompok tani, kelompok pelaku utama, pelaku usaha dan lain sebagainya) yang menjadi mitra penyuluh di lapangan.
Tentunya semua itu akan terwujud jika ada kerja sama yang terarah dan terkoordinasi antar sektor terkait seperti pihak pemerintah (badan/dinas,dll), pihak swasta, stakeholder dan para pembuat keputusan serta masyarakat itu sendiri.  Dan...bagi para penyuluh, rekan-rekan sekalian, mari kita sukseskan pembangunan di Kabupaten Tanah Bumbu bersujud ini...
BRAVO PENYULUH TANAH BUMBU!!!
(Oleh : Eko Prio Raharjo, S.Pi - Koordinator Penyuluh Perikanan Kab. Tanah Bumbu)

Jumat, 27 Juli 2012

PENUMBUHAN PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN PELAKU UTAMA PERIKANAN (Bagian 5)

Arfi Upe
Seiring dengan berjalannya waktu, tepat pukul 21.15 wita sehabis shalat tarawih, bertepatan malam jum'at, dengan menggunakan roda dua aku berjalan menerobos kerumunan orang-orang yang sedang menuju pulang dari mesjid menuju rumah mereka masing-masing.  Dengan dilengkapi segala keperluanku seperti hp, tablet/iPad, dan tak ketinggalan kamera yang selalu menjadi teman setiaku kemana pun aku pergi.  Aku berniat menuju desa Pejala Kecamatan Kusan Hilir.  Malam ini adalah jadwal kunjungan dan pembinaanku untuk mensosialisasikan program penumbuhan pembinaan dan pengembangan kelompok bertempat di kantor desa Pejala.  Sesampai disana, aku disambut oleh kepala desa, Achmadi (35 tahun) dengan senyum ramah yang menghiasi wajahnya.  Beberapa waktu sebelumnya, aku sudah disms Pak Kepala Desa mengenai kepastian acara malam ini.
Peserta lagi serius mengisi daftar hadir
"Assalamu'alaikum, Pak Achmadi" sapaku di depan kantor desa.  "Wa'alaikum salam, apa kabar Pak Eko?" balasnya. "Alhamdulillah baik-baik aja pak" sahutku.  Kulihat masih belum ada hadir pengurus dan anggota kelompok yang hadir.  Memang, sengaja aku datang lebih awal sehingga mudah untuk koordinasi sebelumnya. Akupun dipersilahkan masuk dan duduk di ruang tamu sambil bercengkerama mengenai persiapan acara malam ini.
Tidak beberapa lama kemudian, datanglah Pak Arfi Upe, sang ketua kelompok, dan beberapa menit kemudian ruangan kantor desa dipenuhi oleh anggota-anggota kelompok yang baru datang.  "Eh pak, sudah datangkah pian?" ucap Pak Arfi Upe, ketua kelompok, akupun mengiyakannya.  Setelah semua berkumpul, acara pun kami mulai dengan dibuka sebelumnya oleh kepala desa.  Setelah beberapa lama, tibalah giliranku untuk menyampaikan segala sesuatu yang berhubungan dengan maksud dan tujuan kedatanganku. Akhirnya acara rapat pun dimulai.

Kiri : kepada desa Pejala sedang membuka acara
Di tengah-tengah acara yang sedang berlangsung, para peserta rapat sangat antosias mendengarkan arahan dan wejangan dari narasumber yang merangkap sebagai ketua kegiatan.  Setelah penyampaian materi, acara dilanjutkan dengan diskusi dan tanya jawab dua arah.  
Kelompok yang mendapat program ini adalah kelompok  "Pada Idi Siame-ame", yang jumlah anggotanya terdiri dari 16 orang.  Menurut ketua kelompok, sebagian besar anggota-anggotanya menangkap ikan dengan menggunakan pancing.  Adapun fishing ground yang dituju biasanya ke arah Lontar (Kotabaru) sana.
Berdasarkan data yang diperoleh dari pengurus kelompok beberapa minggu yang lalu, bahwa dana sejumlah Rp. 2.750.000,- itu akan digunakan untuk keperluan pembuatan dan pembiayaan sebagai berikut :
1.  Buku data anggota
2.  Buku kas
3.  Buku inventarisasi barang
4.  Buku notulen pertemuan
5.  Buku kehadiran peserta rapat
6.  Buku agenda surat
7.  Buku tamu
8.  Kartu anggota
9.  Papan nama
10.Spanduk/banner
11.Photocopy/penggandaan dokumen
12.Penyusunan RUK (rencana usaha kelompok)
13.Pertemuan kelompok
14.Pertemuan dengan kemitraan bank
15.Pembinaan usaha anggota
16.Pelaporan
Narasumber lagi memberikan pengarahan dan materi
Kalo kita perhatikan point-point di atas, rasanya tidak mungkin dengan dana yang ada akan dapat direalisasikan semua, atau bisa direalisasikan semua tapi dengan volume atau waktu yang terbatas (hanya 1 kali).  Namun, tujuan bantuan dana ini adalah sebagai stimulan atau dana tambahan (rangsangan) bagi kelompok  sehingga kelompok bisa melanjutkan dengan dana swadaya mereka melalui bagi hasil dari tabungan kelompok, iuran kelompok, dan lain sebagainya.
Yang pasti, niat baik Pemerintah kepada masyarakat perikanan khususnya (melalui kelompok), untuk bisa menumbuh kembangkan kelompoknya harus kita jadikan semangat untuk membina kelompok tersebut sehingga mereka bisa mandiri.
BRAVO PENYULUH PERIKANAN!!!
(Oleh : Eko Prio Raharjo, S.Pi - Koordinator Penyuluh Perikanan Kab. Tanah Bumbu)

Kamis, 26 Juli 2012

LATIHAN DAN KONSULTASI DI BP3K SUNGAI LOBAN

Acara "Latihan dan Konsultasi" atau biasanya disingkat dengan LAKON di BP3K Sungai Loban dilakukan setiap hari Rabu berdasrkan jadwal yang ada.  Pada kesempatan kali ini, Koordinator Jabatan Fungsional (KJF) bidang kelautan dan perikanan, Eko Prio Raharjo, S.Pi, memberikan materi mengenai "Pengolahan Ikan Bandeng Tanpa Duri".  Materi ini disampaikan karena di kecamatan Sungai Loban (khususnya desa Sungai Loban dan Sebamban Baru), banyak pembudidaya tambak yang memelihara ikan bandeng (Chanos chanos Linn), sebagai pengganti udang windu yang dipelihara secara tradisional di tambak.
Narasumber menjelaskan cara pencabutan duri dengan pinset
Dalam penyampaiannya, dijelaskan bahwa ikan bandeng sangat banyak manfaatnya diantaranya sebagai pelengkap sumber protein hewani.  Namun saat ini, dalam mengkonsumsi ikan bandeng kita sangat disulitkan dengan banyaknya tulang-tulang atau duri yang terdapat pada daging ikan bandeng tersebut.  Untuk mengatasi hal demikian, maka ikan bandeng sebelum dimasak dapat dibuang tulang/durinya terlebih dahulu dengan teknis yang sedemikian rupa.
Secara ringkas, teknis pengolahan ikan bandeng tanpa duri antara lain sebagai berikut :
Pertama-tama ikan bandeng dibersihkan dan dibelah dari pangkal bagian tulang punggung (belakang kepala) sampai ke pangkal bagian ekor.  Setelah belahan sampai pada bagian ekor buka kedua sisi ikan sehingga bagian perutnya kelihatan, lakukan pembersihan dan pencucian pada bagian dalam (perut).  Kemudian buang tulang punggung pada salah satu sisi ikan dengan pisau, lalu buat irisan dekat tulang punggung yang dibuang tadi, begitu juga pada sisi ikan yang satunya lagi (pada bagian yang sama).  Setelah itu cabut tulang atau duri dengan menggunakan pinset, baru dibersihkan kemudian dimasukkan ke dalam freezer atau box yang telah diberi es batu secukupnya.
Setelah pemberian materi selesai, dilakukan diskusi dan tanya jawab untuk pemahaman peserta yang belum atau kurang mengerti.
Walaupun puasa, peserta tetap serius mengikuti pertemuan
Menurut Kepala BP3K Sungai Loban, Suharto, S.Pi, ikan bandeng yang telah dibersihkan tulang atau durinya tadi sangat enak untuk dikonsumsi sebab kita tidak perlu lagi makan sambil membuang durinya yang sangat banyak dan kecil-kecil.
Selain pemberian materi mengenai pengolahan ikan bandeng tanpa duri, berdasarkan hasil diskusi dan usulan dari pemateri untuk memperkenalkan internet ke peserta pada pertemuan yang akan datang.  Para peserta pun sangat antosias, baik bagi yang tua maupun yang muda tidak sabar lagi untuk mempelajari dan mencobanya.  

Sesuai kesepakatan, rencananya pelatihan internet ini akan dilaksanakan setelah Hari Raya Idul Fitri ini (sekitar bulan September yang akan datang).
Adanya semangat dan kemauan dari penyuluh itu sendiri untuk maju dan berkembang, merupakan hal yang paling utama untuk meraih kesuksesan.
BRAVO PENYULUH TANAH BUMBU!!!
(Oleh : Eko Prio Raharjo, S.Pi - Koordinator Penyuluh Perikanan Kab. Tanah Bumbu).

PENUMBUHAN PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN PELAKU UTAMA PERIKANAN (Bagian 4)

Pagi itu, Rabu (25/07/2012) kembali tim kegiatan penumbuhan pembinaan dan pengembangan kelompok dari kabupaten melakukan kunjungan dan silaturrahmi pasca pencairan dana melalui rekening kelompok.  Kelompok Cumi-cumi desa Sungai Loban, yang mendapatkan dana sejumlah Rp 2.750.000,0 (dua juta tujuh ratus lima puluh ribu rupiah), mempersiapkan diri untuk mencairkan dana tersebut melalui BRI Cabang Sungai Loban yang berjarak sekitar 4 km dari desa tersebut.
Senyumlah wahai penyuluh perikanan
Photo bareng dengan kelompok
Kali ini tim yang telah di SK kan oleh Kepala BP4K Kab. Tanah Bumbu Nomor 14 Tahun 2012 tanggal 07 Mei 2012 silam, telah turun ke lapangan dalam rangka melakukan pembinaan dan penyuluhan kepada pengurus dan anggota kelompok Cumi-cumi.  Tim yang turun ke lapangan terdiri dari Koordinator penyuluh perikanan yang merangkap koordinator jabatan fungsional (KJF), Eko Prio Raharjo, S.Pi, yang ditemani oleh Parlan selaku penyuluh perikanan setempat, dan Emilita (penyuluh perikanan desa binaan Betung, Gusunge dan Pulau Salak).  
Selalu ceria walaupun bulan puasa
Kelompok Cumi-cumi merupakan salah satu kelompok nelayan yang beroperasi di perairan laut, saat ini masih memiliki pembukuan dan administrasi yang sangat terbatas, yaitu hanya memiliki pembukuan seperti buku tamu dan data kelompok saja, sedangkan untuk buku-buku lainnya seperti buku atau catatan hasil produksi, buku inventarisasi barang, buku hasil kegiatan kelompok masih belum ada. 
Dalam pertemuan ini, tim menjelaskan untuk apa dan bagaimana mengelola dana yang sudah ada di rekening kelompok itu.  Sesuai dengan arahan tim, bahwa dana tersebut merupakan dana "titipan" yang wajib digunakan oleh kelompok untuk keperluan administrasi/pembukuan dan kegiatan pertemuan kelompok.                               
H. Sadukk
H. Sadukka (57 tahun), selaku ketua kelompok mengatakan bahwa pihaknya akan segera menggunakan dana tersebut sesuai dengan keperluan yang telah disepakati kelompok. Sebab, setelah kelompok merealisasikan dana tersebut, tim akan kembali menilai kelompok dalam rangka penilaian kelas kemampuan kelompok.  Diharapkan dengan bantuan dana stimulan ini, kegiatan kelompok akan terus berjalan dan dilengkapi dengan administrasi kelompok yang memadai.  Berdasarkan data yang telah dirangkum oleh tim beberapa minggu yang lalu, secara rinci rencana penggunaan dana ini untuk membuat buku data anggota, buku kas, buku inventarisasi barang, buku notulen pertemuan, buku kehadiran peserta rapat, buku agenda surat, buku tamu, buku  rencana kegiatan usaha, buku laporan keuangan, papan nama kelompok, penggandaan dokumen (photocopy)konsumsi rapat penyusunan RUK, rapat kelompok, rapat kemitraan dengan pihak Bank, pembinaan usaha anggota dan pelaporan kelompok ke instansi terkait.
Semoga dengan niat yang tulus dan ikhlas, kita semua siap membantu demi kelancaran kegiatan ini.  Kami semua berharap agar kelompok ini bisa menjadi kelompok yang dapat diandalkan, mandiri, maju dan sejahtera hingga akan diikutsertakan pada lomba kelompok nantinya.
BRAVO PENYULUH PERIKANAN!!!
(Oleh : Eko Prio Raharjo, S.Pi - Koordinator Penyuluh Perikanan Kab. Tanah Bumbu)

Rabu, 25 Juli 2012

LATIHAN DAN KONSULTASI DI BP3K KUSAN HILIR

Rukimin, S.Pi, MM
Seiring dengan perkembangan jaman, para penyuluh baik penyuluh pertanian perikanan dan kehutanan dituntut untuk dapat mengembangkan dirinya melalui peningkatan keahlian seperti berkenaan dengan hal teknis seperti teknis budidaya, teknis pengolahan, teknis pemasaran dan lain sebagainya.  Juga dilengkapi dengan pengetahuan non teknis seperti administrasi, pembukuan dan lain sebagainya.  Hingga saat ini para penyuluh yang ada di bawah naungan Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian Perikanan dan Kehutanan (BP4K) Kabupaten Tanah Bumbu, sumberdaya manusianya masih sangat terbatas termasuk sarana dan prasarananya.  Untuk itu, dalam upaya meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan skill para penyuluhnya, pihak BP4K telah melakukan pendidikan dan latihan, baik pelatihan teknis maupun non teknis.
Berkenaan dengan hal itu, pada ke 5 (lima) Balai Pelaksana Penyuluhan Pertanian Perikanan dan Kehutanan (BP3K) di tingkat kecamatan, telah dibuat jadwal "latihan dan konsultasi", yang dilaksanakan setiap minggu sesuai dengan jadwal yang telah disusun oleh masing-masing BP3K.  Acara ini dilakukan dengan mengundang pemateri/narasumber dari pejabat BP4K, dinas terkait, koordinator jabatan fungsional (KJF) masing-masing sektor, pelaku utama (petani, pembudidaya, pengolah, hasil pemasaran, dll) dan pelaku usaha (pihak perusahaan, bank, dll).
Selasa (24/07/2012), bertempat di BP3K Mudalang, acara latihan dan konsultasi tetap dilakukan walaupun dalam bulan ramadhan, namun tetap tidak mengurangi semangat dan antosiasme bagi para penyuluh khususnya di lingkup BP3K Kusan Hilir untuk berpartisipasi dalam kegiatan tersebut.
Suasana latihan dan konsultasi
Sebut saja Tony Cahyadi, salah seorang penyuluh pertanian, ia banyak memberikan masukan-masukan untuk perbaikan demi perbaikan kegiatan penyuluhan ke depan.  Dalam rapat ini, dihadiri oleh Kabid Penyelenggaraan Penyuluhan, Rukimin, S.Pi, MM, Kasubid Programa Kasiani, S.Pi dan Koordinator Jabatan Fungsional (KJF), Eko Prio Raharjo, S.Pi.  Menurut Rukimin, pada tahun ini akan dilakukan acara pertemuan pihak badan dengan kepala desa, camat dan instasi terkait, yang juga melibatkan para penyuluh.  Namun waktu dan tempatnya belum bisa ditentukan, mengingat dana yang digunakan setelah adanya perubahan anggaran.  Menurutnya, pertemuan tersebut merupakan ajang untuk memecahkan masalah secara bersama.  Selain itu, ia juga menambahkan perlunya pembenahan programa dan rencana usaha kelompok (RUK).  Dalam kesempatan ini, ia juga berharap bahwa minimal ada 1 (satu) kelompok andalan di wilayah binaan bagi setiap orang penyuluh.  
KJF sedang menyampaikan materi penyuluhan
Kasiani, dalam arahannya juga menyampaikan program kegiatan yang akan dilakukan oleh sub bidangnya seperti pemupukan sawit, kursus dan pelatihan mangrov, kursus lebah madu, sosialisasi program KMDM (kecil menanam dewasa memanen), kursus pengendalian dan kebakaran hutan, pelatihan hama penyakit ikan, kegiatan SLPTT, demplot rumput laut, demplot udang windu dan demplot bandeng.
Selaku Koordinator Jabatan fungsional bidang perikanan, Eko Prio Raharjo, tak ketinggalan menyampaikan materi yang berjudul "Pengolahan Ikan Bandeng Tanpa Duri" pada forum tersebut.  Dalam pemaparannya ia menyampaikan teknis pengolahan dan prosedur pembuangan duri pada ikan bandeng.  Menurutnya, ikan bandeng yang sudah dimasak dan dibuang durinya akan lebih mudah dan enak untuk dikonsumsi, sehingga bisa menjadi primadona selain udang windu.
Sebagai Kepala BP3K Kusan Hilir, Subarna, juga menyampaikan terima kasih kepada para nara sumber, "semoga dengan kegiatan ini bisa menjadikan kegiatan penyuluhan lebih maju dan berkembang".
BRAVO PENYULUH TANAH BUMBU!!!
(Oleh : Eko Prio Raharjo, S.Pi - Koordinator Penyuluh Perikanan Kab. Tanah Bumbu)

Selasa, 24 Juli 2012

PENUMBUHAN PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN PELAKU UTAMA PERIKANAN DI KAB. TANAH BUMBU (Bagian 3)

Tepat pukul 12.05 Wita siang, Senin (24/07/2012) bertempat di desa Wirittasi kecamatan Kusan Hilir, di rumah Penyuluh Perikanan Swadaya, Muhammad Salman (39 tahun), telah berkumpul sekelompok orang yang ternyata para anggota kelompoknya, sekretaris desa dan penyuluh perikanan yang membina di desa itu.  Nor Jennah, A.Md, nama penyuluh perikanan yang merupakan alumnus Fakultas Perikanan Angkatan 2001 dan lulus tahun 2004 ini sudah bertugas di desa ini sejak pertengahan tahun 2011 yang lalu.
Berkumpulnya anggota-anggota kelompok adalah untuk melakukan pertemuan pasca pencairan dana kegiatan penumbuhan pembinaan dan pengembangan kelompok pelaku utana perikanan tahun 2012.  Narasumber dari BP4K Kab. Tanah Bumbu, Eko Prio Raharjo, S.Pi, koordinator penyuluh perikanan yang juga merangkap sebagai Koordinator Jabfung.
Pembinaan dari penyuluh perikanan pada kelompok
Desa Wirittasi merupakan salah satu dari 8 (delapan) desa yang terkena program ini, yakni berdasarkan Surat Keputusan Kepala BP4K Kab. Tanah Bumbu Nomor 14 Tahun 2012 tanggal 07 Mei 2012 silam.
Desa Wirittasi termasuk desa yang terletak di wilayah pesisir sehingga masyarakatnya banyak yang bekerja sebagai nelayan laut.  Kelompok menerima bantuan ini adalah Kelompok Nelayan "Bina Hikmah" dengan jumlah anggota kelompok sebanyak 16 orang. Kelompok ini sudah dibentuk pada tahun 2005 silam dengan ketua Muhammad Taher (45 tahun).  Berdasarkan hasil pantauan sementara, kelompok ini masih sangat terbatas administrasi (pembukuan) kelompoknya, namun sudah mempunyai Buku Tamu Kelompok.  Selama pertemuan berlangsung, narasumber menjelaskan latar belakang, tujuan, penerima dan mekanisme penumbuhan dan pengembangan kelompok.  Diskusi dan tanya jawab juga dilakukan bagi anggota kelompok yang kurang faham.
Pengurus kelompok BINA USAHA
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan ketua kelompok, kelompok Bina Hikmah baru akan mencairkan uang hari ini di Bank BRI terdekat.  Sesuai dengan apa yang tercatat di dalam rencana pengelolaan kegiatan, dana sebanyak Rp 2.750.000,- (dua juta tujuh ratus lima puluh ribu rupiah) di rekening tersebut akan diperuntukkan melengkapi administrasi kelompok seperti buku kas, buku inventarisasi barang, buku notulen pertemuan, buku absen rapat, buku agenda surat, buku tamu, buku rencana kegiatan, buku kegiatan usaha, buku laporan keuangan, papan nama kelompok.  Selain itu juga termasuk pertemuan dalam penyusunan RUK (Rencana Usaha Kelompok), rapat rutin kelompok, pertemuan dengan mitra Bank, pembinaan usaha anggota dan pelaporan.  Semua kegiatan itu akan dilakukan secara bertahap tergantung situasi dan kondisi di kelompok itu sendiri.
Sebagai penyuluh perikanan, kita semua berharap dapat membantu mitra kita yakni kelompok pelaku utama perikanan sampai mereka benar-benar mandiri.
BRAVO PENYULUH PERIKANAN!!!
(Oleh : Eko Prio Raharjo, S.Pi - Koordinator Penyuluh Perikanan Kab. Tanah Bumbu)

PENUMBUHAN PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN PELAKU UTAMA PERIKANAN DI KAB. TANAH BUMBU (Bagian 2)

Photo bareng penyuluh perikanan dengan anggota kelompok
Sebagai tahap awal pelaksanaan kegiatan di lapangan dan tindak lanjut pertemuan beberapa waktu yang lalu, Senin (23/07/2012) tepat pukul 09.30 wita, Koordinator Penyuluh dan tim beserta penyuluh perikanan setempat melakukan kunjungan ke Kelompok Nelayan "ANTASAN", yang beralamat di RT 01 desa Pulau Tanjung, Kecamatan Kusan Hilir Pagatan.  Kegiatan ini meliputi sosialisasi pasca pencairan dana ke masing-masing rekening kelompok sebanyak Rp 2.750.000,-.  Selain sosialisasi dalam kegiatan ini pula dijelaskan petunjuk teknis (pedum) kepada anggota kelompok yang hadir.
Sebagai pembicara pada pertemuan ini, Eko Prio Raharjo, S.Pi, selaku Koordinator Penyuluh Perikanan dan Koordinator Jabatan Fungsional (Jabfung) sekaligus reporter SMB Online, menjelaskan apa yang dilakukan oleh kelompok pasca pencairan dana beberapa hari silam.  
Pemberian materi dan diskusi kelompok
Pengurus dan anggota kelompok yang sudah mencairkan dana tersebut harus mengadakan atau melaksanakan apa yang sudah disepakati secara bersama sesuai RUK yang ada, membuat laporan pertanggung jawaban keuangan, dan menyerahkan berkas tersebut ke pihak kabupaten (BP4K).
Setelah pemberian materi selesai, dilakukan tanya jawab dan diskusi untuk menampung aspirasi anggota kelompok dan mengukur pemahaman anggota kelompok terhadap materi yang diberikan oleh narasumber.
Monneng, selaku Ketua Kelompok mengemukakan bahwa untuk kelancaran penyusunan buku-buku administrasi kelompok harus melibatkan penyuluh perikanan setempat.  selain itu, ia juga mengatakan rasa terima kasihnya kepada tim dan semua pihak atas terpilihnya kelompoknya menjadi salah satu penerima dana ini. "Mudah-mudahan dengan adanya dana ini bisa menambah dan melengkapi pembukuan dan sarana kelompok kami", katanya. 

Antosiasme anggota kelompok terhadap kegiatan
Adapun hasil yang diperoleh pada saat melakukan kunjungan dan pembinaan ini antara lain :
  1. Pihak kelompok sudah mencairkan dana melalui rekening kelompok, juga siap melaksanakan apa yang menjadi tanggung jawabnya sesuai dengan apa yang telah ditetapkan secara bersama.
  2. Waktu pelaksanaan untuk penyusunan buku administrasi selama 1 (satu) minggu setelah pertemuan ini.
  3. Setelah point (2) selesai, akan dilanjutkan dengan penilaian kelas kemampuan kelompok oleh tim penilai, yang terdiri dari beberapa unsur kelembagaan.  Rencananya akan diselesaikan bulan Juli hingga Agustus ini.
  4. Sesuai dengan apa yang dijelaskan, bahwa jika ada dana yang ada tersisa, disarankan untuk membeli atau mengadakan sarana kelompok yang lainnya yang belum ada dimiliki oleh kelompok.
Mari... dengan keikhlasan hati,niat yang baik dan tanggung jawab, kita membina pelaku utama perikanan dimana pun kita berada, khususnya di Kabupaten Tanah Bumbu Bersujud yang kita cintai ini.
BRAVO PENYULUH PERIKANAN!!!
(Oleh : Eko Prio Raharjo, S.Pi - Koordinator Penyuluh Perikanan Kab. Tanah Bumbu)

Senin, 23 Juli 2012

PENUMBUHAN PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN PELAKU UTAMA PERIKANAN DI KAB. TANAH BUMBU (Bagian 1)


Muhammad Amin, SP
Eko Prio Raharjo, S.Pi
Seusai mengikuti kegiatan Evalusi dan Penilaian Kelas Kelompok Pelaku Utama Perikanan Regional V Kalimantan di Hotel Bina Subur Banjarmasin, Eko Prio Raharjo, S.Pi, Koordinator Penyuluh Perikanan yang juga merangkap sebagai reporter SMB Online, melakukan koordinasi dengan Kepala Bidang kelembagaan Sarana dan Prasarana BP4K Kab. Tanah Bumbu, Muhammad Amin, SP, Senin, 09 Juli 2012.  Hasil koordinasi antara lain penyampaian bahan dan informasi kegiatan serta rencana tindak lanjut dari pihak BP4K Tanah Bumbu dalam rangka menyikapi adanya Program Penumbuhan Pembinaan dan Pengembangan Kelompok Pelaku Utama Perikanan Tahun 2012, yang akan dimulai awal Juli hingga Agustus 2012 ini.  Menurut Muhammad Amin, SP, kegiatan ini harus diapresiasi dan ditindak lanjuti dengan baik sesuai dengan tupoksi yang dijalankannya.  "Kita usahakan secepatnya persiapan kegiatan ini, baik dari sosialisasi hingga pelaksanaannya di lapangan."  
Sebagai hasil koordinasi yang dilakukan oleh Koordinator Penyuluh dengan Kabid Kelembagaan Sarana dan Prasarana yang juga merupakan rencana tindak lanjut, secara tertulis dapat diuraikan sebagai berikut :
  1. Perlunya membuat SK Kepala BP4K Tanah Bumbu mengenai tim penilai kelas kemampuan kelompok, hal ini berguna untuk legalitas tim penilai dan juga untuk penilaian dupak bagi penyuluh perikanan fungsional nantinya.
  2. Sosialisasi dan koordinasi kegiatan kepada masing-masing kelompok pelaku utama perikanan penerima program bantuan, melalui penyuluh perikanan masing-masing.
  3. Tim Panitia Pelaksana (Kabupaten) yang telah dibentuk berdasarkan SK Kepala BP4K Kab. Tanah Bumbu Nomor 14 Tahun 2012 supaya menyusun draft Tim Penilai Kelas Kemampuan Kelompok yang nantinya di SK-kan oleh kepala badan.
  4. Tim Panitia Pelaksana (Kabupaten)  sebagaimana yang dimaksud pada point (3), mempelajari mekanisme peng-SPJ-an karena bertugas meng-SPJ-kan atau melaporkan keuangan hasil kegiatan kepada pihak Bakorluh Prov. Kalimantan Selatan.
  5. Tim Panitia Pelaksana (Kabupaten) melaporkan kepada pihak Bakorluh Prov. Kalimantan Selatan berupa photocopy rekening kelompok, profil kelompok, SK Kepala Badan, dan Rencana Usaha Kelompok (RUK) secepatnya.
Berdasarkan SK Kepala BP4K Kab. Tanah Bumbu Nomor 14 Tahun 2012 tentang Penerima Fasilitasi Penumbuhan Pembinaan dan Pengembangan Kelompok Pelaku Utama Perikanan Tahun 2012 tanggal 07 Mei 2012 (Lampiran 01), daftar nama kelompok penerima fasilitasi antara lain sebagai berikut :
  1. Kelompok ARTOMORO (Ketua : Muhtar), alamat desa Sarigadung Kecamatan Karang Bintang;
  2. Kelompok CUMI-CUMI (Ketua : H. Saduka), alamat desa Sungai Loban Kecamatan Sungai Loban;
  3. Kelompok PADA IDI SIAME-AME (Ketua : Upe), alamat desa Pejala Kecamatan Kusan Hilir;
  4. Kelompok ANTASAN (Ketua : Monneng), alamat desa Pulau Satu Kecamatan Kusan Hilir;
  5. Kelompok MINA LESTARI (Ketua : Tirto Wiyono), alamat desa Banjarsari Kecamatan Angsana;
  6. Kelompok BUAH TAMBAK (Ketua : Alimuddin), alamat desa Sepunggur Kecamatan Kusan Hilir;
  7. Kelompok BINA HIKMAH (Ketua : M. Taher), alamat desa Wirittasi Kecamatan Kusan Hilir;
  8. Kelompok HASIL LAUT (Ketua : Haruna), alamat desa Muara Pagatan.
Kita semua berharap, semoga kegiatan ini bisa berhasil dan sukses dengan baik.  Untuk itu, sangat diperluklan dukungan dari semua pihak hingga terlaksananya kegiatan ini nantinya.
BRAVO PENYULUH PERIKANAN!!!
(Oleh : Eko Prio Raharjo, S.Pi - Koordinator Penyuluh Perikanan Kab. Tanah Bumbu)

Sabtu, 21 Juli 2012

PENILAIAN SERTIFIKASI CBIB BAGI PEMBUDIDAYA TAMBAK DI SEPUNGGUR

Apa itu CBIB? perlu diketahui, CBIB adalah kepanjangan dari "Cara Budidaya Ikan yang Baik".  CBIB merupakan program atau kegiatan dari Direktoral Jenderal (Ditjen) Perikanan Budidaya yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas kelompok pelaku utama dalam menerapkan CBIB pada usaha budidaya ikan/udang.  Dengan adanya CBIB ini, diharapkan hasil produk dari budidaya kelompok akan sesuai dengan standar sehingga mempunyai nilai jual yang memadai (tinggi) baik di pasar lokal maupun di pasar internasional. Di Kabupaten Tanah Bumbu, kegiatan CBIB ini dilakukan pada hari Kamis tanggal 19 Juli 2012 bertempat di desa Sepunggur Kecamatan Kusan Hilir.  Kelompok yang dinilai terdiri dari 2 kelompok, yaitu Kelompok Mina Sate'ne dan Kelompok Paraikatte yang keduanya sama-sama mempunyai usaha budidaya air payau (tambak).
Udang Windu (Penaeus monodon), primadona ekspor
Sebagai Tim Sertifikasi, terdiri dari 3 (tiga) orang yaitu Ibu Ir. Asmaniah dari Ditjen Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan, Bapak Ir. Nurbaini Yusuf, MP dari Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Kalsel dan Bapak Masjidin, S.Pi dari Balai Budidaya Air Tawar (BBAT) Mandiangin.  Kegiatan ini juga dihadiri oleh pihak Dinas Kelautan dan Perikanan  dan Koordinator Penyuluh Perikanan setempat.
Acara dimulai pukul 10.00 wita bertempat di rumah Rusdi, ketua kelompok Mina Sate'ne di desa setempat.  Kegiatan ini dilakukan dengan metode kuisioner dan wawancara oleh Para Tim Sertifikasi kepada pengurus dan anggota kelompok yang hadir.
Harga jual tergantung kualitas
Menurut Ibu Ir. Asmaniah, kegiatan ini dilatar belakangi banyaknya produk-produk hasil budidaya di Indonesia masih belum memenuhi standar pasar internasional, akibatnya harga jual masih relatif rendah.  Untuk itu, sebagai upaya untuk perbaikan dan peningkatan kualitas produk maka dilakukan sertifikasi CBIB. Ia menambahkan, dengan adanya sertifikasi CBIB ini diharapkan akan bisa memperbaiki kualitas produk sehingga aman untuk dikonsumsi.  Menurutnya, sertifikasi CBIB ini pertama kali dilakukan di Tanah Bumbu mulai tahun 2011 di desa lainnya.
Bagi kelompok yang dinyatakan lulus oleh tim sertifikasi akan diberikan sertifikat CBIB, sebab kebijakan Pemerintah ke depan untuk produk-produk yang diekspor harus dilengkapi dengan sertifikat CBIB tersebut.
Rusdi, selaku ketua kelompok Mina Sate'ne berharap "mudah-mudahan aja kelompok kami lulus dan mendapatkan sertifikat" ujarnya. 
Berdasarkan hasil evaluasi tim yang dicatat oleh reporter SMB Online, maka dapat diperoleh beberapa hal sebagai berikut :
Pengelolaan tambak sangat mempengaruhi hasil paroduksi
  1. Pintu pemasukan atau pengeluaran air di tambak menjadi satu, sehingga sangat memungkinkan penularan wabah penyakit;
  2. Tidak adanya pencatatan atau pemantauan kualitas perairan tambak oleh pembudidaya;
  3. Benur udang tidak berasal dari hatchery yang bersertifikasi (benur udang tidak bersertifikat), sehingga ke depan sangat diperlukan sertifikasi benur udang
  4. Belum ada standar operasional (SOP) usaha budidaya
  5. Berdasarkan hasil penelusuran tim, masih ada sebagian pembudidaya tambak yang membuang sampah ke sungai;
  6. Kualitas es yang digunakan belum tentu menjamin produk;
  7. Perlunya menjaga sanitasi lingkungan dan produk dalam usaha budidaya;
Untuk mengantisipasi hal tersebut, tim telah merekomendasikan upaya penanggulangan sebagai berikut :
Udang windu yang siap panen
  1. Pembuatan saluran pintu masuk dan pintu keluar air tambak, saluran pintu masuk terpisah dengan saluran pintu pengeluaran
  2. Adanya pencatatan atau pemantauan kualitas air tambak, sehingga mudah untuk melakukan tindakan-tindakan yang dianggap perlu;
  3. Adanya benur udang yang bersertifikat  untuk usaha budidaya ke depan, hal ini bisa  berkoordinasi dengan instansi terkait mengenai informasi benur yang bersertifikat;
  4. Mengkoordinasikan dengan instansi terkait mengenai SOP usaha budidaya;
  5. Menjaga kualitas lingkungan tambak dan lingkungan sekitar agar terhindar dari sampah-sampah dari rumah tangga maupun sampah yang berasal dari sungai, membakar sampah-sampah yang ada di sekitar tambak;
  6. Adanya pembinaan lanjutan dari instansi terkait.
Selain itu, sebagai wujud kepedulian terhadap para pembudidaya tambak yang ada di wilayah desa Sepunggur dan sekitarnya, pihak BP4K Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian Perikanan dan Kehutanan) Kab. Tanah Bumbu beberapa bulan lalu telah menempatkan petugas penyuluh perikanan untuk wilayah kerja desa Sepunggur, Segumbang dan Kersik Putih.
Untuk itu, sangat diperlukan sistem informasi yang baik dari pihak pembudidaya, petugas dan instansi terkait dalam rangka mewujudkan kesejahteraan para pembudidaya ikan khususnya pembudidaya tambak yang ada di desa Sepunggur dan sekitarnya serta di Kabupaten Tanah Bumbu umumnya.
BRAVO PENYULUH PERIKANAN!!!
(Oleh : Eko Prio Raharjo, S.Pi - Koordinator Penyuluh Perikanan Kab. Tanah Bumbu)

Sabtu, 30 Juni 2012

KEGIATAN EVALUASI DAN PENILAIAN KELAS KELOMPOK PELAKU UTAMA PERIKANAN REGIONAL V KALIMANTAN

Penyuluh Perikanan : Ujung tombak keberhasilan pembangunan
Penyuluh perikanan adalah ujung tombak keberhasilan pembangunan perikanan di lapangan, untuk itu pengetahuan, keterampilan dan keahlian para penyuluh perikanan harus ditingkatkan guna mencapai tujuan tersebut.  Indikator keberhasilan dalam penyuluhan perikanan bisa dilihat pada peningkatan kapasitas, pendapatan dan taraf hidup bagi pelaku utama dan pelaku usaha.  Penyuluhan perikanan merupakan proses pembelajaran dalam rangka peningkatan kapasitas kemampuan para pelaku utama dan/atau pelaku usaha sektor kelautan dan perikanan untuk mengorganisasikan dirinya dalam mengembangkan bisnis perikanan guna meningkatkan pendapatan dan kesejahteraannya dengan tetap memperhatikan kaidah dan fungsi kelestarian lingkungan.

Mengingat pada saat ini di masyarakat telah tumbuh dan berkembang berbagai kelembagaan pelaku utama perikanan, namun kelembagaan tersebut masih didominasi oleh usaha kecil yang dikelola oleh masyarakat secara tradisional, sehingga masih banyak keterbatasan-keterbatasan seperti teknologi, manajemen, akses informasi dan permodalan. Dengan adanya hal ini, Pemerintah telah berupaya untuk menguatkan kelembagaan tersebut melalui terbitnya Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor KEP.14/MEN/2012 Tentang Pedoman Penumbuhan dan Pengembangan Kelembagaan Pelaku Utama Perikanan.

Dengan terbitnya Kepmen tersebut, sudah saatnya kelembagaan pelaku utama perikanan untuk diidentifikasi, ditumbuhkan dan dikembangkan serta dilakukan penilaian untuk meningkatkan kelas kelompoknya.  Dalam hal ini, penyuluh perikanan memegang peranan yang sangat penting untuk ikut andil dalam memberikan penilaian kepada kelompok tersebut.
Narasumber : Bappeda, Bakoorluh, Koorluhkan-Pusluh, Diskanlut
Demi untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan keahlian bagi penyuluh perikanan, Pusat Penyuluhan Kelautan dan Perikanan Badan Pengembangan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan (Pusluh BPSDMKP KKP) melaksanakan kegiatan "Evaluasi dan Penilaian Kelas Kelompok Pelaku Utama Perikanan Regional V Kalimantan", bertempat di Hotel Bina Subur, Jl. Skip Lama No. 06 Banjarmasin, Kalimantan Selatan pada tanggal 27 s/d 29 Juni 2012.  Adapun yang menjadi dasar pelaksanaan kegiatan ini adalah Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor KEP.14/MEN/2012 Tentang Pedoman Penumbuhan dan Pengembangan Kelembagaan Pelaku Utama Perikanan dan Surat Pengesahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Nomor : 0104/032-12.1.01/00/2012 Tanggal 09 Desember 2011 pada Anggaran Pusat Penyuluhan Kelautan dan Perikanan BPSDMKP untuk kegiatan Tahun 2012.

Peserta yang diundang adalah koordinator penyuluh perikanan yang ada di lingkup Regional V Kalimantan sebagai berikut :

No
Wilayah Regional
Kabupaten/Kota
Provinsi
Jumlah
(Orang)
01
02
03
04
05
01
Regional V
Provinsi Kalbar
Provinsi Kalteng
Provinsi Kaltim
Provinsi Kalsel
Ketapang
Sambas
Kubu Raya
Barito Timur
Kota Palangkaraya
Kapuas
Nunukan
Kota Samarinda
Paser
Banjar
Tanah Laut
Tanah Bumbu
Kota Banjarmasin
Kalbar
Kalteng
Kaltim
Kalsel
Kalbar
Kalbar
Kalbar
Kalteng
Kalteng
Kalteng
Kaltim
Kaltim
Kaltim
Kalsel
Kalsel
Kalsel
Kalsel
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
Total (Orang)
18

Selain itu, peserta juga ditambah dari penyuluh perikanan dari kabupaten lain hingga total peserta yang hadir sebanyak 23 orang.

"Photo Ceria" bareng pada saat detik-detik penilaian kelas kelompok ke lapangan

Acara ini dibuka oleh Ibu Meynni Supit, A.Pi selaku Kepala Sub Bidang Kelembagaan Pusluh BPSDMKP, dengan narasumber yang memberikan materi pada kegiatan ini adalah Koordinator Wilayah Regional V Kalimantan, Bappeda Kalsel, Bakorluh Kalsel dan Dinas Perikanan dan kelautan Kalsel. Kegiatan ini dilakukan dengan pemberian materi kepada para Koordinator Penyuluh mengenai sosialisasi Kepmen KP Nomor : KEP.14/MEN/2012 Tentang Pedoman Umum Penumbuhan dan Pengembangan Kelelbagaan Pelaku Utama Perikanan, pembinaan kelompok pembudidaya ikan, nelayan dan pengolah ikan di Prov. Kalsel, panduan penumbuhan dan pengembangan kelembagaan pelaku utama perikanan tahun 2012, perencanaan mekanisme pengusulan anggaran dalam rangka mendukung penyelenggaraan penyuluhan perikanan.  

Selain itu, juga dilakukan praktik lapang dalam rangka penilaian kelas kelompok.  Dalam hal ini, peserta dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu Kelompok I, II dan III.  
Tepat jam 09.00 Wita, Kamis, 28 Juni 2012, panitia pelaksana beserta peserta sebagai tim penilai berangkat ke Kabupaten Banjar (Martapura), dengan tempat tujuan masing-masing telah ditentukan oleh panitia pelaksana.  Kelompok I bertugas menilai kelompok di Desa Sungai Pinang Lama Kec. Sungai Tabuk, Kelompok II bertugas menilai kelompok di Desa Labuan Tabuk Kec. Martapura Kota dan Kelompok III bertugas menilai kelompok di Desa Tungkaran Kec. Martapura Kota.  Dengan memakai pakaian peserta yang bertuliskan "Penyuluh Perikanan", para pejuang sekaligus sahabat pelaku utama ini pun berangkat menuju desa masing-masing.

Setelah pulang dari lapangan, para peserta diwajibkan mempresentasikan hasil penilaian kelompok masing-masing sekaligus mendiskusikan kegiatan mereka yang meliputi :
a.  Rekapitulasi penilaian kelompok
b.  Rekomendasi kelas kelompok
c.  Penentuan materi pembinaan lanjutan pada kelompok kunjungan
d.  Saran/masukan teknis penilaian kelompok
e.  Saran.masukan demi penyempurnaan Kepmen 14/2012
f.  Saran/masukan untuk indikator dan komponen penilaian

Sebagai wujud kepedulian dan komitmen para peserta untuk mendukung penuh kegiatan ini, maka bisa dilihat dari hasil survey (hasil penilaian kelas kelompok) di lapangan pada masing-masing kelompok sebagai berikut :

Hasil Kelompok I (Ketua : Ir. Adriani Noor)
Nama kelompok  :  Suka Maju
Bidang Usaha      :  Budidaya Ikan Betutu
Nama Ketua        :  Abidin
Jumlah Anggota   :  14 Orang
Tahun Berdiri       :  1998
Alamat                :  Desa Sungai Pinang Lama, Kec. Sungai Tabuk, Kab. Banjar
Hasil Penilaian      :
No.
Aspek Penilaian
Jumlah Nilai
01
02
03
01
02
03
04
05
Aspek Perencanaan
Aspek Kemampuan Berorganisasi
Aspek Kelembagaan
Aspek Kemampuan Wirausaha
Aspek Kemandirian
132,5
90,0
80,0
120,0
120,0

Total
542,5
Sumber : Data hasil penilaian oleh Kelompok I (2012)

Berdasarkan rekapitulasi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa Kelompok Suka Maju berada pada kelas : KELAS MADYA

Hasil Kelompok II (Ketua : Bambang Wiguno, SP)
Nama kelompok  :  Mina Maju Sejahtera
Bidang Usaha      :  Budidaya Ikan Nila
Nama Ketua        : Ir. H. Muhammad Noor Hanafi
Jumlah Anggota   : 17 Orang
Tahun Berdiri       : 2010
Alamat                : Desa Labuan Tabuk, Kec. Martapura Kota, Kab. Banjar
Hasil Penilaian      :
No.
Aspek Penilaian
Jumlah Nilai
01
02
03
01
02
03
04
05
Aspek Perencanaan
Aspek Kemampuan Berorganisasi
Aspek Kelembagaan
Aspek Kemampuan Wirausaha
Aspek Kemandirian
128,5
85,0
80,0
185,0
160,0

Total
638,5
Sumber : Data hasil penilaian oleh Kelompok II (2012)

Berdasarkan rekapitulasi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa Kelompok Mina Maju Sejahtera berada pada kelas : KELAS MADYA

Hasil Kelompok III (Ketua : Ir. Abdul Halim)
Nama kelompok  :  Sejahtera
Bidang Usaha      :  Budidaya Ikan Nila dan Patin
Nama Ketua        :  Muhammad Mukhtar
Jumlah Anggota   : 10 Orang
Tahun Berdiri       :1998
Alamat                : Desa Tungkaran, Kec. Martapura Kota, Kab. Banjar
Hasil Penilaian      :
No.
Aspek Penilaian
Jumlah Nilai
01
02
03
01
02
03
04
05
Aspek Perencanaan
Aspek Kemampuan Berorganisasi
Aspek Kelembagaan
Aspek Kemampuan Wirausaha
Aspek Kemandirian
135,5
145,0
80,0
135,0
120,0

Total
615,5
Sumber : Data hasil penilaian oleh Kelompok III (2012)

Berdasarkan rekapitulasi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa Kelompok Sejahtera berada pada         kelas : KELAS MADYA

Perlu diingat, bahwa data di atas bukan merupakan hasil penilaian "mutlak", artinya data di atas hanya merupakan bahan pembanding bagi Tim Penilai Kelas Kelompok yang sudah dikukuhkan oleh pemerintah setempat nantinya.  Karena kegiatan ini hanya merupakan praktik/latihan untuk peserta yang dilakukan secara langsung di lapangan.

Dokumentasi selama kegiatan berlangsung di lapangan

Sebagai hasil akhir dari kegiatan ini, telah disusun suatu konsep rekomendasi secara bersama oleh para peserta (untuk Regional V Kalimantan) untuk diteruskan ke Pusluh BPSDMKP.
Adapun hal-hal yang direkomendasikan (rumusan) pada pertemuan tersebut adalah antara lain sebagai berikut :
1.    Beberapa saran/masukan pada Teknis Penilaian Kelompok Pelaku Utama Perikanan di Daerah adalah berupa:
  • Sebelum pelaksanaan penilaian, Tim Penilai perlu menyamakan persepsi terhadap    pengertian/batasan dari indikator penilaian yang sudah ditetapkan;
  • Petugas/Tim Penilai terlebih dahulu datang pada pertemuan kelompok (pertemuan pendahuluan);
  • Dimungkinkan Tim Penilai menggali informasi pada responden/pengurus/anggota kelompok yang berbeda (jika jumlah responden banyak) pada tempat yang sama;
  • Penilaian kemampuan kelas kelompok dilakukan minimal 1 kali dalam 1 tahun pada kelompok pelaku utama perikanan;
  • Penilaian kelas kelompok dilaksanakan secara langsung dan dihadiri minimal 1/3 anggota kelompok ditambah pengurus kelompok.
 2.    Beberapa saran/masukan pada penyempurnaan KepmenKP Nomor 14 tahun 2012 adalah berupa:
  • Perlu dibuat Petunjuk Pelaksanaan/Petunjuk Teknis;
  • Perlu diberi batasan/penjelasan lebih lanjut tentang (1)infrastruktur; (2)melestarikan lingkungan; dan (3) kesadaran hukum;
  • Penilaian Kelas Kelompok dilakukan oleh Tim Penilai yang dibentuk oleh Badan/Dinas Kabupaten/Kota yang menangani penyuluhan perikanan, agar melibatkan Penyuluh Perikanan di kecamatan setempat;
  • Perlu ada Sosialisasi pada Camat, Bupati, dan Gubernur tentang KepmenKP Nomor 14 tahun 2012 terkait Pembentukan Tim Penilai dan Pengukuhan Kelas Kelompok;
  • Bahasa yang digunakan perlu disederhanakan;
  • Bobot penilaian perlu penegasan dihitung berdasarkan apa harus jelas;
  • Perlunya tambahan pada poin jenis indikator dan komponen mengenai kelengkapan administrasi kelompok (pembukuan, Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, Satuan Organisasi Tata Kerja dan lain-lain); dan
  • Pembentukan kelompok direkomendasikan oleh badan dan/atau dinas yang menangani penyuluhan perikanan.
3.    Beberapa saran/masukan pada indikator dan komponen penilaian adalah berupa:
  • Penambahan Indikator alternatif untuk setiap jenis usaha perikanan (khususnya antara kelompok pelaku utama budidaya ikan, penangkapan ikan, pengolahan dan pemasaran hasil perikanan, kelompok usaha garam, kelompok masyarakat pengawas, dan lain-lain);
4. Rencana Sasaran Kelompok kegiatan Pembinaan dan Pengembangan Kelembagaan Pelaku Utama Perikanan (pada Dekonsentrasi Kegiatan Penyuluhan Kelautan dan Perikanan Tahun Anggaran 2012) di Provinsi Kalimantan Barat :

NO
KABUPATEN/KOTA
JUMLAH KELOMPOK
1
Sambas
10
2
Bengkayang
9
3
Landak
8
4
Pontianak
9
5
Sanggau
9
6
Ketapang
-
7
Sintang
-
8
Kapuas Hulu
-
9
Sekadau
-
10
Melawi
-
11
Kayong Utara
-
12
Kuburaya
-
13
Kota Pontianak
-
14
Kota Singkawang
10

TOTAL
55
       Sumber : Panlak kegiatan evaluasi dan penilaian kelas kelompok tahun 2012 (2012)
5. Rencana Sasaran Kelompok kegiatan Pembinaan dan Pengembangan Kelembagaan Pelaku Utama Perikanan (pada Dekonsentrasi Kegiatan Penyuluhan Kelautan dan Perikanan Tahun Anggaran 2012) di Provinsi Kalimantan Selatan:
NO
KABUPATEN/KOTA
JUMLAH KELOMPOK
1
Tanah Laut
       8
2
Kotabaru
       5
3
Banjar
       8
4
Barito Kuala
       5
5
Tapin
       5
6
Hulu Sungai Selatan
       5
7
Hulu Sungai Tengah
       5
8
Hulu Sungai Utara
       5
9
Tabalong
       5
10
Tanah Bumbu
       8
11
Balangan
       5
12
Banjarmasin
       5
13
Banjarbaru
       5

TOTAL
     83
 Sumber : Panlak kegiatan evaluasi dan penilaian kelas kelompok tahun 2012 (2012)

6. Rencana Sasaran Kelompok kegiatan Pembinaan dan Pengembangan Kelembagaan Pelaku Utama Perikanan (pada Dekonsentrasi Kegiatan Penyuluhan Kelautan dan Perikanan Tahun Anggaran 2012) di Provinsi Kalimantan Tengah:
NO
KABUPATEN/KOTA
JUMLAH KELOMPOK
1
Kotawaringin Barat
     10
2
Kotawaringin Timur
      -
3
Kapuas
     15
4
Barito Selatan
      -
5
Barito Utara
      5
6
Sukamara
      -
7
Lamandau
      -
8
Seruyan
      -
9
Katingan
     10
10
Pulang Pisau
      -
11
Gunung Mas
      -
12
Barito Timur
    15
13
Murung Raya
     -
14
Palangka raya
    15

TOTAL
    70
 Sumber : Panlak kegiatan evaluasi dan penilaian kelas kelompok tahun 2012 (2012)

 7. Rencana Sasaran Kelompok kegiatan Pembinaan dan Pengembangan Kelembagaan Pelaku Utama Perikanan (pada Dekonsentrasi Kegiatan Penyuluhan Kelautan dan Perikanan Tahun Anggaran 2012) di Provinsi Kalimantan Timur:
NO
KABUPATEN/KOTA
JUMLAH KELOMPOK
1
Paser
3
2
Kutai Barat
3
3
Kutai Kertanegara
3
4
Kutai Timur
2
5
Berau
3
6
Malinau
-
7
Bulungan
3
8
Nunukan
3
9
Penajam Paser Utara
3
10
Tana Tidung
-
11
Balikpapan
3
12
Samarinda
3
13
Tarakan
2
14
Bontang
2

TOTAL
 32
Sumber : Panlak kegiatan evaluasi dan penilaian kelas kelompok tahun 2012 (2012)

8. Kelompok pelaku utama perikanan penerina Dana Kegiatan Penumbuhan dan Pengembangan Kelembagaan Pelaku Utama Perikanan (pada Dekonsentrasi Kegiatan Penyuluhan Kelautan dan Perikanan Tahun Anggaran 2012), pada akhir kegiatan (maximal tanggal 31 Agustus 2012) harus merupakan kelompok yang mandiri (kelompok kelas madya dan utama), dibuktikan dengan Piagam Pengukuhan Kelas Kelompok dan Hasil Penilaian Kelas Kelompok batas skoring penilaian minimal 351.

Berikut data-data para tim perumus rekomendasi tersebut di atas :
NO
NAMA
01
02
01
02
03
04
05
06
07
08
09
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
Ir. Akmal Syukri
Ir. Salmah Aprilwati, M.Si
Ir. Misharina Kesuma Widiarty
Bambang Wiguno, SP
Ir. Adriani Noor
Ir. Abdul Halim
Arwanda, SST
Lilik Kayanah, SP
Hani Handriani, S.Pi
Rakhman, S.Pi
Hardiyono
Akhmad Nazirin, S.PKP
Eko Prio Raharjo, S.Pi
Rosma Aspianor, S.TP
Rumsani, SP
Rozi Chandra, S.Pi
Khairunnisa
Sudarto
Kaspul Anwar, S.Pi
Fahrur Razi, SST
Ferdi Aditya Amrillah, S.Pi
Anton Lesmana, S.Pi
Sumber : Panlak kegiatan evaluasi dan penilaian kelas kelompok tahun 2012 (2012)

Menurut Ibu Meynni Supit, A.Pi, kegiatan ini jangan sampai disini saja, artinya setelah pasca kegiatan para penyuluh perikanan di masing-masing daerah supaya dapat mengaplikasikan dan melaksanakan apa yang diamanatkan oleh Kepmen KP Nomor : KEP.14/MEN/2012 Tentang Pedoman Umum Penumbuhan dan Pengembangan Kelembagaan Pelaku Utama Perikanan tanggal 29 Maret 2012.  Bapak Ir. Akmal Syukri, Koordinator Penyuluh Perikanan Regional V Kalimantan, juga menambahkan bahwa seyogyanya peserta kegiatan menyampaikan hasil-hasil rumusan tersebut kepada atasan langsung sebagai pengambil kebijakan di daerah, juga kepada rekan-rekan sesama penyuluh perikanan untuk kelancaran kegiatan di lapangan.

Oleh karena itu, mari kita semua (khususnya para peserta kegiatan ini), melaksanakan dan mengaplikasikannya di daerah masing-masing dengan penuh semangat, tanggung jawab dan dedikasi yang tinggi demi keberhasilan kegiatan penumbuhan dan pengembangan kelembagaan pelaku utama perikanan.  Tetap Semangat Wahai Penyuluh Perikanan...!!!
BRAVO PENYULUH PERIKANAN!!!
(Oleh : Eko Prio Raharjo, S.Pi - Koordinator Penyuluh Perikanan Kab. Tanah Bumbu)