Rhizophora sp |
Sang Generasi Penerus... |
Saat ini kondisi pada sebagian kawasan pesisir yang ada di Tanah
Bumbu, Kalsel mengalami abrasi, hal ini disebabkan karena hantaman gelombang,
sehingga sedikit demi sedikit dan lama kelamaan akan mengurangi volume daratan yang
ada. Untuk itu, sangat diperlukan upaya
perbaikan dan penangulangan yang dilakukan secara kontinyu.
Bakau merupakan sekelompok tumbuhan dari marga Rhizophora, suku Rhizophoraceae. Ciri-ciri
yang mencolok dari tumbuhan ini adalah mempunyai akar tunjang yang besar dan
berkayu, pucuk yang tertutup daun penumpu yang meruncing, serta buah yang
berkecambah serta mempunyai akar saat masih di pohon atau dengan istilah Vivivar.
Selain itu, tanaman bakau juga memiliki nama daerah yang beranekaraman
seperti Tanjang (Jawa), Tinjang (Madura), Bangko (Bugis),Kawoka (Timor), Wako,
Jangkar dan lain-lain.
Asparani, S.Pi |
Menurut Asparani, kawasan yang menjadi obyek penanaman tidak
hanya di wilayah kecamatan Kusan Hilir saja, melainkan juga pada
kawasan-kawasan kecamatan lain yang pantainya mengalami abrasi seperti Batulicin,
Angsana, Sungai Loban dan Satui.
“Pada tahun 2013 ini, sudah
ditanam sebanyak 12.500 bibit bakau di Tanah Bumbu yang terletak di kawasan pesisir
pantai Muara Pagatan, yaitu sebanyak 10.000 bibit dari program Dinas Perikanan
dan Provinsi Kalsel dan 2.500 bibit dari program Dinas Kelautan dan Perikanan
Kab. Tanah Bumbu”. Ia juga
menjelaskan bahwa upaya penanaman bakau di Tanah Bumbu ini sudah lama dilakukan dan tidak hanya
dilakukan oleh pihaknya saja, tetapi juga dilakukan oleh pihak terkait lainnya seperti
Diskanlut Kalsel, Dinas Kehutanan dan Perkebunan, BP4K, dll serta bekerja sama
dengan pihak perusahaan seperti PT. Arutmin.
Kondisi Kegiatan Penanaman Mangrove yang Sedang Berlangsung di Lapangan |
Sebagai
wujud kepedulian terhadap degradasi
pesisir, Rabu, 25/09/2013, telah dilakukan penanaman sebanyak 2.500 batang bibit
bakau bertempat di pesisir pantai Muara Pagatan Kec. Kusan Hilir Kab. Tanah
Bumbu, Kalsel dengan memberdayakan nelayan setempat. Sebanyak ± 35 orang yang terdiri dari 5 orang
anggota kelompok nelayan KUB MERCUSUAR I, 23 orang ibu-ibu nelayan, 2 orang dari Dislutkan dan 5
orang dari Penyuluh Perikanan BP4K sebagai tim pengarah dan pembimbing teknis
penanaman.
Dalam pelaksanaannya di lapangan, tentunya melibatkan para penyuluh
perikanan sebagai ujung tombak dan masyarakat setempat sebagai pelaksana kegiatan. Dalam hal ini, pihak dari Dislutkan Tanbu hanya
menyediakan bibit bakau, upah tanam dan konsumsi saja, sedangkan yang
menanamnya adalah masyarakat setempat yang dipandu oleh penyuluh perikanan dari
BP4K.
M. Riswan, S.Pi |
Surdiansyah |
Muhammad Riswan, S.Pi, selaku Kasi Pelestarian Sumberdaya Kelautan dan
Perikanan, menjelaskan bahwa tujuan dari kegiatan penanaman mangrove ini adalah
untuk menumbuhkan rasa cinta terhadap lingkungan kepada masyarakat setempat dan
untuk pengamanan pantai terhadap abrasi dan hantaman ombak di pesisir pantai
setempat. “Kami harap dengan kegiatan
ini akan mampu menumbuhkan rasa cinta terhadap lingkungan bagi masyarakat
setempat dan bibit mangrove yang ditanam akan bisa dijadikan sebagai home base (feeding & nurserying area)
bagi biota-biota yang hidup di dalamnya.”
Ia juga menambahkan bahwa dengan adanya hutan bakau ini nantinya,
akan
mampu mencegah pantai dari abrasi, karena kawasan di pesisir desa ini
terdapat muara besar dan selat laut yang arusnya lebih kuat yang
berpengaruh langsung
terhadap pesisir pantai. Ia berharap, semoga saja tahun depan jumlah
bibit yang ditanam akan semakin banyak dari tahun ini.
Aksi Para Penyuluh Perikanan..... BRAVO LUHKAN!!!! |
Photo Bareng Pasca Penanaman.... Tetap Semangat Walaupun Terik Matahari Menerpa.... |
Menurut ketua kelompok Mercusuar I, Surdiansyah (31 tahun),
sudah beberapa kali pihaknya diberdayakan oleh aparat terkait dalam rangka
penanaman mangrove yang ada di desanya. “Kami atas nama kelompok Mercusuar I sangat berterima kasih kepada pihak
Dislutkan Tanah Bumbu beserta para Penyuluh Perikanan yang telah menanam dan
memberdayakan kelompok kami, karena dengan adanya kegiatan ini memberikan
tambahan penghasilan kami sebagai nelayan, terutama bagi ibu-ibu nelayan yang membantu
yang turut serta secara langsung di lapangan."
Selain itu juga, ia menambahkan "Dengan adanya
hutan bakau ini nantinya akan sangat membantu dalam menjaga pantai kami
dari bahaya abrasi." (echo).
Oleh :
Eko Prio Raharjo, S.Pi - Koordinator Penyuluh Perikanan Kab. Tanah Bumbu, Kalsel