Dewasa ini sangat banyak permasalahan yang dihadapi oleh
para petani yakni seperti kurangnya akses permodalan, pasar, teknologi dan
masih lemahnya organisasi petani, sehingga membuat hati para petani semakin
lemah dan putus asa untuk mengelola lahan pertaniannya. Untuk mengantisipasi hal tersebut, maka
Departemen Pertanian melakukan usaha preventif dengan melaksanakan Program PUAP
(Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan) yang baru tahun 2009 ini akan
dilaksanakan di Kabupaten Tanah Bumbu.
Program PUAP ini sasarannya adalah para petani, buruh tani dan rumah
tangga tani melalui pengembangan dan penumbuhan usaha agribisnis di
perdesaan.
Dalam
pelaksanannya, program PUAP ini melibatkan petani, Gapoktan (gabungan kelompok
tani) dan para penyuluh yang ada pada Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian dan
Ketahanan Pangan Daerah (BP3KPD) Kab. Tanah Bumbu, yang terdiri dari 40 (empat
puluh) buah desa yang mewakili 9 kecamatan, yaitu kecamatan Kusan Hilir, Kusan Hulu, Angsana,
Satui, Sei Loban, Batulicin, Kuranji, Mantewe dan Kecamatan Karang Bintang. Jumlah desa di Kab. Tanah Bumbu (40 desa) ini
merupakan jumlah desa terbanyak yang menerima program PUAP di-Kalsel.
Untuk menunjang
kegiatan PUAP tersebut, maka dilakukan pelatihan bagi penyuluh pendamping dan
pengurus gapoktan yang ada masing-masing desa setempat. Pelatihan ini dibuka secara resmi oleh Bupati
Tanah Bumbu, H. Zairullah Azhar, Msc, yang dihadiri oleh undangan
bersama-sama Assisten I, Asissten II dan Assisten III, instruktur dari Balai
Besar Pelatihan Pertanian Binuang (BBPP Binuang), kelompok petani, Gapoktan,
penyuluh serta Kepala dan staf BP3KPD itu sendiri, bertempat di Hotel Putri
Duyung, Pagatan pada hari Selasa tanggal 11 Agustus 2009, dan akan berakhir
pada hari sabtu tanggal 15 Agustus 2009 (5 hari).
Adapun peserta dari pelatihan PUAP ini antara lain meliputi
Poktan (Kelompok Tani)/Gapoktan (Gabungan Kelompok Tani) sebanyak 80 orang penyuluh
sebanyak 33 orang dengan jumlah total sebanyak 113 orang, dimana dalam
pelatihan ini peserta akan dibagi menjadi 3 kelas, yaitu Kelas A untuk pengurus
Gapoktan dari kec. Kusan Hilir dan kec. Batulicin yang berjumlah 40 orang,
Kelas B untuk pengurus Gapoktan dari kec. Karang Bintang, Sei Loban, Kuranji,
Angsana, Satui, Kusan Hulu dan Mantewe sebanyak 40 orang, sedangkan untuk Kelas
C khusus untuk para penyuluh sebagai pendamping sebanyak 33 orang.
Menurut Bu Herni, instruktur pelatihan dari
BBPP Binuang, “Diharapkan dengan adanya pelatihan ini akan mampu meningkatkan
kompetensi para Gapoktan dan penyuluh pendamping dalam pengelolaan usah mikro,
administrasi keuangan dan pertumbuhan serta pengembangan Gapoktan”. Selain itu, Bu Mulyani, STP, juga
menambahkan “Akankah lebih bijaksana jika program ini dilaksanakan tepat
sasaran, pada petani yang memang sangat membutuhkannya”.
Secara teknis, tujuan yang ingin dicapai dalam pelatihan
ini adalah untuk meningkatkan kompetensi penyuluh pendamping dalam
mengembangkan Gapoktan dan Poktan dalam menyusun Rencana Usaha Kelompok (RUK)
dan untuk membimbing pelaksanaan kegiatan pengembangan usaha agribisnis,
meningkatkan kapasitas Gapoktan/Poktan dalam pengelolaan administrasi dan
manajemen keuangan serta memfasilitasi penumbuhan dan pengembangan kelembagaan
Gapoktan/Poktan.
Untuk menunjang keberhasilan program PUAP, dalam pelatihan
ini diajarkan materi pelatihan yang meliputi Kelompok Dasar, Kelompok Inti dan
Kelompok Penunjang. Kelompok Dasar
materinya mengenai kebijakan-kebijakan program PUAP, Kelompok Inti materinya
mengenai teknis pengelolaan yang meliputi peranan dan fungsi penyuluh
pendamping, identifikasi potensi wilayah, konsep dasar dan organisasi UKM,
penumbuhan dan pemberdayaan Gapoktan, pengembangan usaha agribisnis, kemitraan,
negosiasi, mekanisme penarikan dan penyaluran dana, manajemen LKM, pembukuan
akuntansi dan pelaporan. Sedangkan untuk
kelompok penunjang diajarkan mengenai rencana tindak lanjut (RTL) pasca
pelatihan.
Dalam kesempatan ini, Drs. H. Rahmat. HM, M.Pd, selaku
Kepala BP3KPD Kab. Tanah Bumbu, menyampaikan bahwa “Dengan adanya pelatihan ini
diharapkan akan lahir sebuah pemahaman yang mendalam bagi penyuluh pendamping
tentang bagaimana sebenarnya aktifitas agribisnis dilaksanakan sebab tidak
semua penyuluh memiliki jiwa kewirausahaan,” ia juga menambahkan “penyuluh
sebagai pendamping dapat memotivasi, membimbing dan mengarahkan Poktan/Gapoktan
agar bisa meraih keberhasilan dalam usaha taninya”. (echo).
Hidup Penyuluh!!!
Oleh : Eko Prio Raharjo, S.Pi - Koordinator Penyuluh Perikanan Kab. Tanah Bumbu, Kalsel
Tidak ada komentar:
Posting Komentar