A. Latar Belakang
Photo Bareng Peserta Pelatihan dan Panitia Pelaksana |
Pakan
buatan yang dibutuhkan harus mempunyai formula yang lengkap, mengandung
bahan-bahan yang dapat meningkatkan pertumbuhan dan mempertahankan sintasan
kultivan yang akhirnya dapat meningkatkan produktivitas dan keuntungan. Hal ini dapat diperoleh dari pakan buatan
yang dibuat dengan cermat dan perhitungan kandungan nutrein yang teliti dari
bahan-bahan penyusunnya.
Suwarno, Ketua Gapokkan Karang Indah, Angsana |
B. Tujuan dan Kegunaan
Tujuan
dari pelatihan pembuatan pakan ikan ini adalah sebagai berikut :
- Untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan keterampilan
pembudidaya ikan melalui pembuatan pakan ikan
-
Untuk membentuk kelompok pembudidaya ikan yang mandiri dan
berwawasan luas
-
Untuk menambah pendapatan pembudidaya ikan
C. Waktu dan Tempat
Kegiatan
Pelatihan Pembuatan Pakan Ikan ini dilaksanakan selama 1 (satu) hari, yaitu
pada hari Rabu tanggal 11 Februari 2015 bertempat di Desa Karang Indah Kecamatan
Angsana Kabupaten Tanah Bumbu Provinsi Kalimantan Selatan.
D. Peserta dan Narasumber
Peserta
yang diikutkan dalam kegiatan ini berjumlah sebanyak 46 (empat puluh enam)
orang yang terdiri dari para pengurus dan anggota kelompok budidaya ikan (Pokdakan)
yang ada di desa Karang Indah dan desa Banjarsari Kecamatan Angsana Kabupaten
Tanah Bumbu Provinsi Kalimantan Selatan.
Adapun secara rinci, peserta yang ikut dalam pelatihan ini antara lain :
1. Desa Karang Indah, sebanyak 43
orang terdiri dari :
- Pokdakan Maju Bersama
sebanyak 15 orang
- Pokdakan Wono Asri sebanyak
14 orang
- Pokdakan Rezki Berkah
sebanyak 14 orang
2. Desa Banjarsari, sebanyak 3
orang terdiri dari :
- Pokdakan Sumbang Sih
sebanyak 2 orang
- Pokdakan Mina Lestari
sebanyak 1 orang
Selain itu, kegiatan ini
juga dihadiri oleh rombongan dari BP4K Kab. Tanah Bumbu, terdiri dari Kabid
Ketenagaan Diklat dan Supervisi, Kasubid Supervisi Penyuluhan, Kepala BP3K
Angsana, Penyuluh Perikanan setempat, anggota pokdakan, tokoh masyarakat dan lain
sebagainya.
Narasumber yang hadir ada 2
orang yaitu Salam Kardoyo (Penyuluh Perikanan PNS) dan Rudi Fitriadi, S.Pi
(Penyuluh Perikanan Swadaya). Materi
yang disampaikan oleh kedua narasumber adalah mengenai kegunaan dan fungsi pakan
untuk pertumbuhan ikan, cara memilih bahan-bahan pembuatan pakan, formulasi
pakan, kandungan gizi dalam bahan baku pakan, cara membuat dan menggunakan
mesin serta praktik secara langsung di lapangan. Sebelum praktik, dilakukan diskusi dan tanya
jawab antara peserta dan narasumber untuk pemahaman dan transfer
E. Hasil dan Pembahasan
Acara
Pelatihan Pembuatan Pakan Ikan ini dilakukan oleh Kasubid Supervisi Penyuluhan,
Indra Wijaya, SP, yang sekaligus sebagai Panitia Penyelenggara. Acara ini dibuka oleh Kabid Ketenagaan Diklat
dan Supervisi Penyuluhan, Burhanuddin, SP, dengan dana bersumber dari APBD II
Kab. Tanah Bumbu melalui DPA BP4K Kab. Tanah Bumbu.
Dalam
pelatihan ini, formulasi pakan yang dibuat dengan komposisi sebagai berikut :
1.
Tepung ikan, sebanyak 5,0
kg
2.
Tepung dedak, sebanyak 15,0
kg
3.
Tepung bungkil sawit, sebanyak 10,0
kg
4.
Tepung tapioca, sebanyak 0,3
gram
5.
Vitamin, secukupnya
Cara pembuatan :
1.
Penghalusan bahan baku :
- Setiap bahan digiling dengan menggunakan mesin hingga berubah bentuk menjadi tepung
- Setelah digiling, setiap bahan baku diayak agar ukurannya seragam, bahan baku yang tersisa (tertahan) dapat dihaluskan kembali dengan menggunakan mesin yang ada.
2.
Penimbangan bahan baku :
- Tahap berikutnya adalah
dengan menimbang masing-masing bahan baku sesuai dengan jumlah yang sudah
ditentukan.
- Dalam praktik ini, jumlah
pakan yang akan dibuat adalah sebanyak 30 kg.
- Pisahkan masing-masing bahan
ke dalam suatu tempat.
- Untuk ikan kering yang masih
utuh, terlebih dahulu dijadikan tepung dengan menggilingnya di mesin pakan,
demikian juga halnya untuk bungkil sawit.
3.
Pencampuran bahan baku
- Campurlah bahan yang sedikit
terlebih dahulu, baru kemudian yang banyak.
- Dalam hal ini, bahan yang
harus dicampur terlebih dahulu adalah tepung ikan dan tepung bungkil sawit,
setelah itu baru dedak halus kemudian tepung tapioca yang fungsinya sebagai
perekat.
4.
Pencetakan pakan
- Bahan pakan yang telah
dicamur kemudian sedikit demi sedikit dimasukkan ke dalam mesin pencetak pakan.
- Pakan yang keluar dari mesin
pencetak sudah berbentuk pellet dan ditampung dalam wadah untuk diratakan dan
disusun sedemikian rupa.
5.
Pengeringan
- Pakan yang sudah disusun
tadi kemudian dikeringkan di bawah terik sinar matahari sampai betul-betul
kering.
- Pakan yang sudah jadi harus disimpan dengan baik agar kualitas pakan tetap terjaga.
Menurut Suprapto (2013), kualitas pakan yang kurang baik bisa disebabkan karena stok kelamaan (kadaluwarsa, berjamur, bau tengik, aroma hilang), kekurangan nutrisi tertentu : asam amino esensial, asam lemak tak jenuh, vitamin atau mineral.
Dalam sambutannya, Burhanuddin, SP, selaku Kabid Ketenagaan
Diklat dan Supervisi Penyuluhan, ia mengatakan bahwa kelompok yang handal merupakan kelompok
yang mandiri dan bisa diandalkan dalam mengisi dan mensukseskan program-program
Pemerintah. Untuk itu ia berharap agar
pelatihan ini tidak sampai disini saja, tetapi harus ada bukti dan tindak
lanjut dari kelompok untuk tetap berkarya sehingga bisa menghasilkan
produk-produk (dalam hal ini pakan buatan) yang berguna bagi anggota untuk kebutuhan
budidaya maupun untuk dijual ke pembudidaya lainnya.
Sebagai Ketua Gapokkan di desa Karang Indah, Suwarno, pasca
mengikuti pelatihan ini, ia akan merangkul para anggotanya untuk membuat pakan
dan menerapkan ilmu yang diperoleh melalui pemanfaatan bantuan mesin pencetak
pakan yang telah diberikan.
F. Kesimpulan
Setelah
melakukan praktik pembuatan pakan ini, maka dapat diambil beberapa kesimpulan
sebagai berikut :
1.
Dalam pembuatan pakan ikan, ada beberapa hal yang harus
diperhatikan oleh si pembuat, antara lain bahan baku yang dipilih harus
tersedia sepanjang waktu dan harga yang terjangkau.
2.
Sebagai tindak lanjut dari pelatihan ini, sangat diperlukan
adanya kreasi dan kreatifitas anggota kelompok dalam rangka mengembangkan
pengetahuan yang diperoleh berdasarkan pengalaman mereka sehingga bisa
menciptakan inovasi baru dalam pembuatan pakan ikan ke depan.
Daftar Pustaka
Anonim.,
2013. Informasi dan Teknologi
Perikanan. Sekretariat Badan Koordinasi
Penyuluhan Provinsi Kalimantan Selatan.
Bagian Kerja Sama dan Layanan Informasi,
Banjarbaru. 73 Halaman.
Raharjo, Eko, Prio., 2014. Studi Kelayakan Analisa Usaha Ikan Lele
(Clarias batrachus Linn) Di Kolam
Terpal di Desa Gusunge Kecamatan Kusan Hilir Kabupaten Tanah Bumbu Provinsi
Kalimantan Selatan. Badan Pelaksana
Penyuluhan Pertanian Perikanan dan Kehutanan (BP4K) Kabupaten Tanah Bumbu, Batulicin.
66 Halaman.
Suprapto., Legisan S. Samtafsir., 2013. Biofloc-165 Rahasia Sukses Teknologi Budidaya
Lele Hemat Lahan, Hemat Air, Hemat Pakan, Lebih Bersih dan Non Residu, Serta
Kualitas Daging Lebih Baik. Penerbit
AGRO 165, Depok, Jawa Barat. 225 Halaman.
Oleh : Eko Prio Raharjo, S.Pi-Penyuluh Perikanan Muda Pada BP4K Kab. Tanah Bumbu, Kalsel
Tidak ada komentar:
Posting Komentar