Jumat, 13 Februari 2015

PENINGKATAN KAPASITAS POKDAKAN MELALUI PELATIHAN PEMBUATAN PAKAN

A.  Latar Belakang
Photo Bareng Peserta Pelatihan dan Panitia Pelaksana
                Pakan merupakan suatu bahan atau substansi yang sangat penting dalam usaha budidaya ikan.  Dengan adanya pakan akan memberikan nutrisi bagi ikan yang dipelihara.  Dalam kegiatan budidaya ikan, baik pada tahap pembenihan maupun pembesaran, pakan buatan merupakan salah satu faktor produksi yang sangat penting guna menunjang keberhasilan kegiatan tersebut.  Biaya yang harus dikeluarkan untuk pengadaan pakan buatan sangat besar bila dibandingkan dengan biaya produksi lainnya yaitu mencapai 50 – 60% dari total biaya produksi.
                Pakan buatan yang dibutuhkan harus mempunyai formula yang lengkap, mengandung bahan-bahan yang dapat meningkatkan pertumbuhan dan mempertahankan sintasan kultivan yang akhirnya dapat meningkatkan produktivitas dan keuntungan.  Hal ini dapat diperoleh dari pakan buatan yang dibuat dengan cermat dan perhitungan kandungan nutrein yang teliti dari bahan-bahan penyusunnya.
Suwarno, Ketua Gapokkan Karang Indah, Angsana
                Dewasa ini dengan semakin naiknya harga pakan, telah mendorong Pemerintah maupun Pemerintah Daerah melalui instansi terkait dalam hal ini Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian Perikanan dan Kehutanan (BP4K) Kab. Tanah Bumbu untuk memberikan keterampilan dalam pembuatan pakan bagi kelompok budidaya ikan (pokdakan), khususnya pokdakan yang ada di Kecamatan Angsana (Desa Karang Indah dan Desa Banjarsari) yang beberapa bulan silam telah mendapatkan bantuan berupa mesin pakan ikan.  Dengan adanya pelatihan pembuatan pakan ini, diharapkan mesin pakan yang telah diterima oleh kelompok yang bersangkutan akan semakin bermanfaat dan berhasil ke depan, hingga pakan yang dibutuhkan tidak lagi diperoleh dengan cara membeli di pasaran.

B.  Tujuan dan Kegunaan
                Tujuan dari pelatihan pembuatan pakan ikan ini adalah sebagai berikut :
  • Untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan keterampilan pembudidaya ikan melalui pembuatan pakan ikan
  • Untuk membentuk kelompok pembudidaya ikan yang mandiri dan berwawasan luas
  • Untuk menambah pendapatan pembudidaya ikan

 C.  Waktu dan Tempat
                Kegiatan Pelatihan Pembuatan Pakan Ikan ini dilaksanakan selama 1 (satu) hari, yaitu pada hari Rabu tanggal 11 Februari 2015 bertempat di Desa Karang Indah Kecamatan Angsana Kabupaten Tanah Bumbu Provinsi Kalimantan Selatan.

D.  Peserta dan Narasumber
                Peserta yang diikutkan dalam kegiatan ini berjumlah sebanyak 46 (empat puluh enam) orang yang terdiri dari para pengurus dan anggota kelompok budidaya ikan (Pokdakan) yang ada di desa Karang Indah dan desa Banjarsari Kecamatan Angsana Kabupaten Tanah Bumbu Provinsi Kalimantan Selatan.  Adapun secara rinci, peserta yang ikut dalam pelatihan ini antara lain :
1.  Desa Karang Indah, sebanyak 43 orang terdiri dari :
-  Pokdakan Maju Bersama sebanyak 15 orang
-  Pokdakan Wono Asri sebanyak 14 orang
-  Pokdakan Rezki Berkah sebanyak 14 orang
2.  Desa Banjarsari, sebanyak 3 orang terdiri dari :
Pokdakan Sumbang Sih sebanyak 2 orang     
-  Pokdakan Mina Lestari sebanyak 1 orang
Selain itu, kegiatan ini juga dihadiri oleh rombongan dari BP4K Kab. Tanah Bumbu, terdiri dari Kabid Ketenagaan Diklat dan Supervisi, Kasubid Supervisi Penyuluhan, Kepala BP3K Angsana, Penyuluh Perikanan setempat, anggota pokdakan, tokoh masyarakat dan lain sebagainya.
Narasumber yang hadir ada 2 orang yaitu Salam Kardoyo (Penyuluh Perikanan PNS) dan Rudi Fitriadi, S.Pi (Penyuluh Perikanan Swadaya).  Materi yang disampaikan oleh kedua narasumber adalah mengenai kegunaan dan fungsi pakan untuk pertumbuhan ikan, cara memilih bahan-bahan pembuatan pakan, formulasi pakan, kandungan gizi dalam bahan baku pakan, cara membuat dan menggunakan mesin serta praktik secara langsung di lapangan.  Sebelum praktik, dilakukan diskusi dan tanya jawab antara peserta dan narasumber untuk pemahaman dan transfer

E.  Hasil dan Pembahasan
                Acara Pelatihan Pembuatan Pakan Ikan ini dilakukan oleh Kasubid Supervisi Penyuluhan, Indra Wijaya, SP, yang sekaligus sebagai Panitia Penyelenggara.  Acara ini dibuka oleh Kabid Ketenagaan Diklat dan Supervisi Penyuluhan, Burhanuddin, SP, dengan dana bersumber dari APBD II Kab. Tanah Bumbu melalui DPA BP4K Kab. Tanah Bumbu.

                Dalam pelatihan ini, formulasi pakan yang dibuat dengan komposisi sebagai berikut :
1.       Tepung ikan, sebanyak 5,0   kg
2.       Tepung dedak, sebanyak 15,0   kg
3.       Tepung bungkil sawit, sebanyak 10,0   kg
4.       Tepung tapioca, sebanyak 0,3  gram
5.       Vitamin, secukupnya

Cara pembuatan :
1.       Penghalusan bahan baku : 
  • Setiap bahan digiling dengan menggunakan mesin hingga berubah bentuk menjadi tepung                    
  • Setelah digiling, setiap bahan baku diayak agar ukurannya seragam, bahan baku yang tersisa (tertahan) dapat dihaluskan kembali dengan menggunakan mesin yang ada. 
2.       Penimbangan bahan baku :
  • Tahap berikutnya adalah dengan menimbang masing-masing bahan baku sesuai dengan jumlah yang sudah ditentukan. 
  • Dalam praktik ini, jumlah pakan yang akan dibuat adalah sebanyak 30 kg.
  • Pisahkan masing-masing bahan ke dalam suatu tempat.  
  • Untuk ikan kering yang masih utuh, terlebih dahulu dijadikan tepung dengan menggilingnya di mesin pakan, demikian juga halnya untuk bungkil sawit.
3.       Pencampuran bahan baku
  • Campurlah bahan yang sedikit terlebih dahulu, baru kemudian yang banyak.
  • Dalam hal ini, bahan yang harus dicampur terlebih dahulu adalah tepung ikan dan tepung bungkil sawit, setelah itu baru dedak halus kemudian tepung tapioca yang fungsinya sebagai perekat. 
4.       Pencetakan pakan
  • Bahan pakan yang telah dicamur kemudian sedikit demi sedikit dimasukkan ke dalam mesin pencetak pakan.
  • Pakan yang keluar dari mesin pencetak sudah berbentuk pellet dan ditampung dalam wadah untuk diratakan dan disusun sedemikian rupa.
5.       Pengeringan
  • Pakan yang sudah disusun tadi kemudian dikeringkan di bawah terik sinar matahari sampai betul-betul kering.
  • Pakan yang sudah jadi harus disimpan dengan baik agar kualitas pakan tetap terjaga. 

Menurut Suprapto (2013), kualitas pakan yang kurang baik bisa disebabkan karena stok kelamaan (kadaluwarsa, berjamur, bau tengik, aroma hilang), kekurangan nutrisi tertentu : asam amino esensial, asam lemak tak jenuh, vitamin atau mineral.
Dalam sambutannya, Burhanuddin, SP, selaku Kabid Ketenagaan Diklat dan Supervisi Penyuluhan, ia mengatakan  bahwa kelompok yang handal merupakan kelompok yang mandiri dan bisa diandalkan dalam mengisi dan mensukseskan program-program Pemerintah.  Untuk itu ia berharap agar pelatihan ini tidak sampai disini saja, tetapi harus ada bukti dan tindak lanjut dari kelompok untuk tetap berkarya sehingga bisa menghasilkan produk-produk (dalam hal ini pakan buatan) yang berguna bagi anggota untuk kebutuhan budidaya maupun untuk dijual ke pembudidaya lainnya.
Sebagai Ketua Gapokkan di desa Karang Indah, Suwarno, pasca mengikuti pelatihan ini, ia akan merangkul para anggotanya untuk membuat pakan dan menerapkan ilmu yang diperoleh melalui pemanfaatan bantuan mesin pencetak pakan yang telah diberikan.

F.  Kesimpulan
                Setelah melakukan praktik pembuatan pakan ini, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1.       Dalam pembuatan pakan ikan, ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh si pembuat, antara lain bahan baku yang dipilih harus tersedia sepanjang waktu dan harga yang terjangkau.
2.       Sebagai tindak lanjut dari pelatihan ini, sangat diperlukan adanya kreasi dan kreatifitas anggota kelompok dalam rangka mengembangkan pengetahuan yang diperoleh berdasarkan pengalaman mereka sehingga bisa menciptakan inovasi baru dalam pembuatan pakan ikan ke depan.

Daftar Pustaka
Anonim., 2013.  Informasi dan Teknologi Perikanan.  Sekretariat Badan Koordinasi Penyuluhan Provinsi Kalimantan Selatan.  Bagian Kerja Sama dan Layanan Informasi,  Banjarbaru.  73 Halaman.
Raharjo, Eko, Prio., 2014. Studi Kelayakan Analisa Usaha Ikan Lele (Clarias batrachus Linn) Di Kolam Terpal di Desa Gusunge Kecamatan Kusan Hilir Kabupaten Tanah Bumbu Provinsi Kalimantan Selatan.  Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian Perikanan dan Kehutanan (BP4K) Kabupaten Tanah Bumbu,  Batulicin.   66 Halaman.
Suprapto., Legisan S. Samtafsir., 2013.  Biofloc-165 Rahasia Sukses Teknologi Budidaya Lele Hemat Lahan, Hemat Air, Hemat Pakan, Lebih Bersih dan Non Residu, Serta Kualitas Daging Lebih Baik.  Penerbit AGRO 165,  Depok, Jawa Barat.  225 Halaman.
Oleh : Eko Prio Raharjo, S.Pi-Penyuluh Perikanan Muda Pada BP4K Kab. Tanah Bumbu, Kalsel

Tidak ada komentar: