Rabu, 21 Desember 2011

Pelatihan Penyuluh Pendamping dan Pengurus Gapoktan Pelaksana PUAP 2009 Di Kab. Tanah Bumbu, Kalsel


          Dewasa ini sangat banyak permasalahan yang dihadapi oleh para petani yakni seperti kurangnya akses permodalan, pasar, teknologi dan masih lemahnya organisasi petani, sehingga membuat hati para petani semakin lemah dan putus asa untuk mengelola lahan pertaniannya.  Untuk mengantisipasi hal tersebut, maka Departemen Pertanian melakukan usaha preventif dengan melaksanakan Program PUAP (Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan) yang baru tahun 2009 ini akan dilaksanakan di Kabupaten Tanah Bumbu.  Program PUAP ini sasarannya adalah para petani, buruh tani dan rumah tangga tani melalui pengembangan dan penumbuhan usaha agribisnis di perdesaan.  

Dalam pelaksanannya, program PUAP ini melibatkan petani, Gapoktan (gabungan kelompok tani) dan para penyuluh yang ada pada Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian dan Ketahanan Pangan Daerah (BP3KPD) Kab. Tanah Bumbu, yang terdiri dari 40 (empat puluh) buah desa yang mewakili 9 kecamatan, yaitu  kecamatan Kusan Hilir, Kusan Hulu, Angsana, Satui, Sei Loban, Batulicin, Kuranji, Mantewe dan Kecamatan Karang Bintang.  Jumlah desa di Kab. Tanah Bumbu (40 desa) ini merupakan jumlah desa terbanyak yang menerima program PUAP di-Kalsel.

Untuk menunjang kegiatan PUAP tersebut, maka dilakukan pelatihan bagi penyuluh pendamping dan pengurus gapoktan yang ada masing-masing desa setempat.  Pelatihan ini dibuka secara resmi oleh Bupati Tanah Bumbu, H. Zairullah Azhar, Msc, yang dihadiri oleh undangan bersama-sama Assisten I, Asissten II dan Assisten III, instruktur dari Balai Besar Pelatihan Pertanian Binuang (BBPP Binuang), kelompok petani, Gapoktan, penyuluh serta Kepala dan staf BP3KPD itu sendiri, bertempat di Hotel Putri Duyung, Pagatan pada hari Selasa tanggal 11 Agustus 2009, dan akan berakhir pada hari sabtu tanggal 15 Agustus 2009 (5 hari).
 
          Adapun peserta dari pelatihan PUAP ini antara lain meliputi Poktan (Kelompok Tani)/Gapoktan (Gabungan Kelompok Tani) sebanyak 80 orang penyuluh sebanyak 33 orang dengan jumlah total sebanyak 113 orang, dimana dalam pelatihan ini peserta akan dibagi menjadi 3 kelas, yaitu Kelas A untuk pengurus Gapoktan dari kec. Kusan Hilir dan kec. Batulicin yang berjumlah 40 orang, Kelas B untuk pengurus Gapoktan dari kec. Karang Bintang, Sei Loban, Kuranji, Angsana, Satui, Kusan Hulu dan Mantewe sebanyak 40 orang, sedangkan untuk Kelas C khusus untuk para penyuluh sebagai pendamping sebanyak 33 orang.
          Menurut Bu Herni, instruktur pelatihan dari BBPP Binuang, “Diharapkan dengan adanya pelatihan ini akan mampu meningkatkan kompetensi para Gapoktan dan penyuluh pendamping dalam pengelolaan usah mikro, administrasi keuangan dan pertumbuhan serta pengembangan Gapoktan”.  Selain itu, Bu Mulyani, STP, juga menambahkan “Akankah lebih bijaksana jika program ini dilaksanakan tepat sasaran, pada petani yang memang sangat membutuhkannya”.

          Secara teknis, tujuan yang ingin dicapai dalam pelatihan ini adalah untuk meningkatkan kompetensi penyuluh pendamping dalam mengembangkan Gapoktan dan Poktan dalam menyusun Rencana Usaha Kelompok (RUK) dan untuk membimbing pelaksanaan kegiatan pengembangan usaha agribisnis, meningkatkan kapasitas Gapoktan/Poktan dalam pengelolaan administrasi dan manajemen keuangan serta memfasilitasi penumbuhan dan pengembangan kelembagaan Gapoktan/Poktan.

          Untuk menunjang keberhasilan program PUAP, dalam pelatihan ini diajarkan materi pelatihan yang meliputi Kelompok Dasar, Kelompok Inti dan Kelompok Penunjang.  Kelompok Dasar materinya mengenai kebijakan-kebijakan program PUAP, Kelompok Inti materinya mengenai teknis pengelolaan yang meliputi peranan dan fungsi penyuluh pendamping, identifikasi potensi wilayah, konsep dasar dan organisasi UKM, penumbuhan dan pemberdayaan Gapoktan, pengembangan usaha agribisnis, kemitraan, negosiasi, mekanisme penarikan dan penyaluran dana, manajemen LKM, pembukuan akuntansi dan pelaporan.  Sedangkan untuk kelompok penunjang diajarkan mengenai rencana tindak lanjut (RTL) pasca pelatihan.

          Dalam kesempatan ini, Drs. H. Rahmat. HM, M.Pd, selaku Kepala BP3KPD Kab. Tanah Bumbu, menyampaikan bahwa “Dengan adanya pelatihan ini diharapkan akan lahir sebuah pemahaman yang mendalam bagi penyuluh pendamping tentang bagaimana sebenarnya aktifitas agribisnis dilaksanakan sebab tidak semua penyuluh memiliki jiwa kewirausahaan,” ia juga menambahkan “penyuluh sebagai pendamping dapat memotivasi, membimbing dan mengarahkan Poktan/Gapoktan agar bisa meraih keberhasilan dalam usaha taninya”. (echo).
Hidup Penyuluh!!! 
Oleh : Eko Prio Raharjo, S.Pi - Koordinator Penyuluh Perikanan Kab. Tanah Bumbu, Kalsel

Tidak ada komentar: