Jumat, 28 Juni 2013

BP4K Tanbu : PELATIHAN BUDIDAYA AIR TAWAR DI DESA TANETE

Desa Tanete merupakan salah satu desa yang ada di kecamatan Kusan Hilir, Pagatan.  Jaraknya dengan pusat pemerintahan kecamatan sekitar 3 km dan pusat pemerintahan kabupaten sekitar 28 km.  Desa Tanete kondisi topografisnya berupa dataran rendah dengan jarak sekitar 2 km dari bibir pantai.  Di desa ini sudah berkembang beberapa tahun yang lalu usaha budidaya kolam, denga komoditas unggulannya adalah ikan Patin (Pangasius sp).   Walaupun usaha budidaya kolam di desa ini merupakan pekerjaan sampingan, namun pada beberapa pembudidaya sudah terbukti mendapatkan keuntungan yang lebih besar.  Namun, permasalahannya adalah, masih terbatasnya pengetahuan para pembudidaya, artinya hanya beberapa orang saja yang sudah sukses dalam hal budidaya, masih banyak lagi pembudidaya yang masih belum menerapkan CBIB (Cara Budidaya Ikan yang Baik) serta teknis pemeliharaan yang sangat minim.

Suasana pelastihan yang sedang berlangsung
Berkenaan dengan hal tersebut, adalah salah satu latar belakang pentingnya pembinaan lanjutan perihal teknis budidaya ikan di kolam, walaupun penyuluh perikanannya sudah ada.  Untuk itu, sebagai wujud komitmen dan kepedulian bagi BP4K Kab. Tanah Bumbu terhadap permasalahan dan kondisi di atas, maka dilaksanakanlah kegiatan "Pelatihan Budidaya Air Tawar" di desa tersebut.

Tepatnya Rabu/26/06/2013, bertempat di kantor Kepala Desa Tanete, pelatihan budidaya air tawar dilaksanakan.  Adapun yang menjadi pemateri saat ini adalah Bapak H. Kasiani, S.Pi, selaku Kasubid Programa Penyuluhan dan saya sendiri (Eko Prio Raharjo, S.Pi, selaku Koordinator Penyuluh Perikanan sekaligus Penulis SMB Online ini).  Materi yang disampaikan adalah Teknis Budidaya Ikan Di Kolam, yang disampaikan oleh kami berdua.

Narasumber sedang memnyampaikan materi pelatihan
Pelatihan dibuka oleh bapak Indra Wijaya, S.Pi, MM, selaku Kasubid Supervisi Penyuluhan yang mewakili Kepala Badan sekitar pukul 10.10 Wita.  Dalam sambutannya, beliau menyampaikan permohonan maaf Kepala Badan yang tidak bisa berhadir karena ada sesuatu hal.  Selain itu, beliau juga berharap agar pelatihan ini bisa diterima dan dilaksanakan oleh para peserta dengan baik dan serius sehingga apa yang menjadi tujuan pelatihan ini akan bisa tercapai.  "Kami sangat berharap apa yang telah diberikan pada pelatihan ini akan dapat bermanfaat bagi pembudidaya ikan di desa Tanete ini, walaupun dilaksanakan secara singkat namun bisa memberikan faedah yang sangat berarti bagi pembudidaya," ujarnya. Pelatihan berjalan dengan khidmat dan lancar, sembari disertai dengan guyonan-guyonan oleh narasumber sehingga menghidupkan suasana pelatihan.  Setelah acara berkhir, masing-masing peserta mendapatkan uang transport dari panitia pelaksana.

Alimuddin (32 tahun), salah satu peserta pelatihan, menyampaikan bahwa pelatihan ini sangat penting bagi mereka karena dengan adanya pelatihan ini akan menambah wawasan dan pengetahuan mereka dalam hal pemeliharaan ikan di kolam.  "Kami sangat berterima kasih pak, sebab dengan pelatihan ini pengetahuan kami telah bertambah" ujarnya sambil terbata-bata.  "Kalo bisa nanti ada lagi pelatihan yang lainnya seperti cara pebuatan dan praktik pengolahan pakan ikan, sosalnya sekarang harga pakan sanat mahal pak", tambahnya dengan penuh harapan. (echo).

Oleh : Eko Prio Raharjo, S.Pi - Koordinator Penyuluh Perikanan Kab. Tanah Bumbu, Kalsel

Rabu, 26 Juni 2013

SOSIALISASI PROGRAM DESA MANDIRI PANGAN GAWI MANDIRI TAHUN 2013

Pembangunan ketahanan pangan diselenggarakan untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia yang memberikan manfaat secara adil dan merata berdasarkan kemandirian dan tidak bertentangan dengan keyakinan masyarakat.  Upaya pembangunan ketahanan pangan dilakukan secara bertahap melalui proses pemberdayaan masyarakat untuk menggali potensi dan kemampuan, mencari alternatif, efisien dan berkelanjutan.     

Sehubungan  dengan hal itu, kabupaten Tanah  merupakan salah satu kabupaten yang mendapatkan Program Aksi Desa Mandiri Pangan (Proksi Demapan) dari  Kementerian Pertanian melalui Badan Ketahanan Pangan Provinsi Kalimantan Selatan sumber dana dari APBN.  Dalam sejarahnya, kabupaten Tanah Bumbu sudah 3 (tiga) kali mendapatkan bantuan program ini dengan total dana Rp 400.000.000,- (empat ratus juta rupiah) pada 2 (dua) kecamatan yang terdiri dari 4 (empat) desa. Pada tahun 2009, ada 2 (dua) desa yang mendapatkan program ini yaitu desa Tanete dan Muara Pagatan kecamatan Kusan Hilir, kemudian pada tahun 2011, ada 1 (satu) desa yaitu desa Beringin, yang sama-sama di kecamatan Kusan Hilir.  Dan yang terakhir pada tahun 2012, ada 1 (satu) desa lagi yang mendapatkan, yaitu desa Bakarangan kecamatan Kusan Hulu, dengan masing-masing desa mendapatkan dana sebesar Rp 100.000.000,- (seratus juta rupiah) per desa.

Drs. H. Said Akhmad, MM
Kegiatan "Sosialisasi Program Desa Mandiri Pangan Gawi Mandiri (Reflikasi Baru) Tahun 2013" ini dilaksanakan  pada hari Rabu, /26/06/2013 bertempat di Gedung Serba Guna 7 Februari Kecamatan Kusan Hilir, Pagatan, yang difasilitasi oleh kantor Ketahanan Pangan Daerah (KKPD) Kabupaten Tanah Bumbu.  Acara ini dihadiri oleh Badan Ketahanan Pangan Provinsi Kalimantan Selatan, Assisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan beserta rombongan, Kantor Ketahanan Pangan Daerah (KKPD), BP4K, Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura, Dinas Kelautan dan Perikanan, Bappeda, perwakilan kecamatan, kepala desa, tokoh masyarakat, pengurus kelompok afinitas dan tak ketinggalan pula "Tenaga Penyuluh Pendamping" yang selalu setia menemani kelompok afinitasnya.
Sekitar pukul 10.15 Wita, acara dimulai dan dibuka oleh Bupati Tanah Bumbu yang diwakilkan kepada Assisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan, Bapak Drs. H. Said Akhmad, MM.  Dalam sambutannya, beliau mengajak kepada seluruh pihak terkait agar supaya bisa saling berkoordinasi dan bekerja sama guna mensukseskan program tersebut.  Selain itu, beliau juga berharap semoga dengan adanya program ini akan bisa membantu dan memotivasi masyarakameningkatkan taraf hidup masyarakat yang ada di kabupaten Tanah Bumbu yang kita cintai ini.

H. Akhmad Fauzi, SP, MP
Perwujudan pemberdayaan masyarakat dalam rangka kemandirian pangan dilakukan melalui pemberdayaan masyarakat miskin di pedesaan.  Adapun strategi yang dilakukan adalah melalui jalur ganda (twintrack strategy), yaitu pertama, membangun ekonomi berbasis pertanian dan perdesaan untuk menyediakan lapangan kerja dan pendapatan.  Kedua, memenuhi pangan bagi kelompok masyarakat miskin di daerah rawan pangan melalui pemberdayaan dan pemberian bantuan secara langsung.
Kepala KKPD Kab. Tanah Bumbu, Bapak H. Akhmad Fauzi, SP, MP, saat diwawancarai mengatakan, "Kegiatan sosialisasi ini dimaksudkan untuk menyamakan persepsi bagi semua pihak yang berkompeten agar memahami aturan main dalam reflikasi dana bansos".  Selain itu, beliau juga berharap agar pelaksanaan program ini nantinya bisa berjalan lancar  dan tepat sasaran.

Dalam sambutannya, Andi Anwar Sadat, S.Pi,  selaku Kepala Seksi Ketersediaan dan Kerawanan Pangan yang sekaligus panitia pelaksana kegiatan, mengatakan bahwa pelaksanaan kegiatan dilakukan dengan metode pendekatan pemberdayaan masyarakat miskin, penguatan kelembagaan masyarakat desa, pengembangan sistem ketahanan pangan dan koordinasi lintas sub sektoral dan sektor untuk mendukung pembangunan dan pengembangan sarana prasarana di pedesaan.
Andi Anwar Sadat, S.Pi
Pada tahun 2013 ini, Program Aksi Desa Mandiri Pangan (Proksi Demapan) sementara tidak berjalan lagi, sehubungan dengan adanya memoratorium di tingkat pusat sehingga tidak hanya kabupaten Tanah Bumbu saja yang tidak mendapatkan program tersebut, tetapi juga seluruh kabupaten/kota se-Indonesia. 
Melihat kondisi seperti di atas, Pemerintah Daerah melalui Kantor Ketahanan Pangan Daerah (KKPD) Kabupaten Tanah Bumbu, pada tahun 2013 ini telah menganggarkan dana demi melaksanakan kelanjutan program tersebut melalui APBD II.
 
 "Program Desa Mandiri Pangan Gawi Mandiri (Reflikasi Baru) Tahun 2013" adalah nama kelanjutan kegiatan Desa Mandiri Pangan (Demapan) versi kabupaten Tanah Bumbu dengan membuka desa reflikasi baru sebanyak 20 (dua puluh) buah desa.  Sehingga dengan demikian, "Kabupaten Tanah Bumbu merupakan satu-satunya kabupaten se-Indonesia yang melaksanakan kegiatan ini sebagai tindak lanjut dari program pusat." tambahnya.

Adapun daftar nama-nama desa yang akan mendapat program ini dapat dilihat pada tabel berikut :
 Daftar Rencana Nama-nama Kecamatan, Nama Desa dan Jumlah Dana Yang Akan Mendapatkan Program Desa Mandiri Pangan Gawi Mandiri (Reflikasi Baru) Tahun 2013 :


No.
Nama Kecamatan
Nama Desa
Jumlah Dana (Rp)
01
02
03
04
1
Kusan Hilir
1.        Saring Sungai Bubu
50.000.000,-


2.       Saring Sungai Binjai
50.000.000,-


3.       Satiung
50.000.000,-


4.       Kampung Baru
50.000.000,-


5.       Muara Pagatan
50.000.000,-
2
Sungai Loban
1.       Sungai Dua Laut
50.000.000,-


2.       Kerta Buwana
50.000.000,-


3.       Batu Meranti
50.000.000,-


4.       Sari Utama
50.000.000,-
3
Satui
1.       Setarap
50.000.000,-
4
Kusan Hulu
1.       Manuntung
50.000.000,-


2.       Lasung
50.000.000,-
5
Karang Bintang
1.       Batulicin Irigasi
50.000.000,-


2.       Sela Selilau
50.000.000,-
6
Simpang Empat
1.       Sungai Dua
50.000.000,-
7
Kuranji
1.       Giri Mulya
50.000.000,-
8
Mantewe
1.       Mentawakan Mulya
50.000.000,-
9
Batulicin
1.       Gunung Tinggi
50.000.000,-


2.       Danau Indah
50.000.000,-
10
Angsana
1.       Bunati
50.000.000,-
Sumber : Kantor Ketahanan Pangan Daerah (KKPD) Kab. Tanah Bumbu, 2013

Andi Anwar Sadat, S.Pi, menjelaskan dari ke-20 desa tersebut seluruhnya akan didampingi oleh Tenaga Pendamping dari Para Penyuluh Pertanian dan Penyuluh Perikanan pada BP4K Kab. Tanah Bumbu. "Kami sangat mengharapkan agar para penyuluh pendamping bekerja dengan sungguh-sungguh demi tercapainya tujuan program ini"", tambahnya.

Kalau kita bandingkan, antara Program Demapan dari Pusat/dana APBN (Tahun 2009, 2011 dan 2012) dengan Program Demapan dari Kabupaten/dari APBD II (Tahun 2013), terdapat beberapa perbedaan yang mencolok, antara lain :
  1. Dari segi nama : Program Demapan Pusat bersumber dari dana APBN (Program Aksi Desa Mandiri Pangan), sedangkan Program Demapan Daerah bersumber dari dana APBD II (Program Desa Mandiri Pangan GAWI MANDIRI);
  2. Dari segi besarnya dana : Program Demapan pusat  jumlah dana yang dicairkan sebesar Rp. 100.000.000,- (seratus juta per desa), sedangkan pada Program Demapan Daerah jumlah dana yang dicairkan hanya Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) per desa.
  3. Dari segi pengelolaan kegiatan di lapangan : Program Demapan Pusat dana dicairkan melalui rekening kelompok, kemudian diserahkan untuk dikelola oleh LKD (Lembaga Keuangan Desa), sedangkan pada Program Demapan Daerah dana dicairkan melalu rekening kelompok dan dikelola secara langsung oleh Pengurus Kelompok (tidak diserahkan ke LKD) sehingga LKD tidak ada.
Kegiatan dihadiri oleh pihak terkait lainnya
Dalam kegiatan sosialisasi ini, menghadirkan berbagai narasumber antara lain dari BKP Prov. Kalsel, Ass. II Bidang Ekonomi dan Pembangunan, Kepala KKPD Kab. Tanah Bumbu dan Tenaga Penyuluh Pendamping desa Bakarangan.  Adapun materi yang dibahas meliputi Arah dan kebijakan BKP Prov. Kalsel, mekanisme pencairan dana bansos, teknis penyusunan RUA/RUK, penyusunan laporan kegiatan dan evaluasi, dan sharing dari Tenaga Penyuluh Pendamping.  Metode yang diterapkan pada sosialisasi ini adalah metode ceramah, diskusi dan tanya jawab.

Suasana kegiatan yang sedang berlangsung
Sebagai hasil akhir dari kegiatan ini, adalah bahwa bagi para Tenaga Penyuluh Pendamping seyogyanya mulai saat ini mendampingi dalam penyusunan proposal kelompok afinitas sesuai dengan pedoman kegiatan/juknis yang telah disampaikan dengan mengacu pada Peraturan Bupati Tanah Bumbu No. 08 Tahun 2013 Tentang Tata Cara Penganggaran, Pelaksanaan dan Penatausahaan, Pertanggungjawaban dan Pelaporan serta Monitoring dan Evaluasi Hibah dan Bantuan Sosial tanggal 20 Februari 2013.

Demi untuk mewujudkan tujuan dari "Program Desa Mandiri Pangan Gawi Mandiri" ini, mari kita satukan hati, satukan pikiran, satukan jiwa dan raga kita semua.  Bagi sahabat-sahabat yang bertugas menjadi pendamping program, mari kita bekerja dengan kesungguhan hati, karena Tenaga Penyuluh Pendamping merupakan ujung tombak keberhasilan program ini.
Bravo Penyuluh Pendamping!!!

Oleh : Eko Prio Raharjo, S.Pi - Koordinator Penyuluh Perikanan Kab. Tanah Bumbu, Kalsel

Senin, 24 Juni 2013

BP4K Tanbu : PELATIHAN BUDIDAYA AIR TAWAR DI DESA SUNGAI DUA

Pemateri sedang menjelaskan teknis budidaya ikan di kolam
Dalam rangka untuk meningkatkan produksi perikanan khususnya perikanan budidaya di Kabupaten Tanah Bumbu, sebagaimana yang diamanatkan dalam tujuan pembangunan kelautan dan perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan, yaitu "Meningkatkan Produksi dan Produksivitas Usaha Kelautan dan Perikanan", dengan pencapaian tujuan yang ditandai oleh peningkatan peran sektor kelautan dan perikanan terhadap pertumbuhan ekonomi nasional, peningkatan kapasitas sentra-sentra produksi kelautan dan perikanan yang memiliki komoditas unggulan dan peningkatkan pendapatan.
Dalam kesempatan ini, Badan pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (BP4K) Kabupaten Tanah Bumbu ikut ambil bagian untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap pelaku utama dan pelaku usaha perikanan khususnya pembudidaya ikan.
Kamis, 20/06/2013, dengan mengambil tema "Dengan Pelatihan Budidaya Ikan Air Tawar Mari Kita Tingkatkan Sumberdaya Manusia Perikanan Di Kabupaten Tanah Bumbu", kembali BP4K melalui Bidang Ketenagaan Diklat dan Supervisi Penyuluhan, telah melakukan pelatihan budidaya ikan air tawar kepada pembudidaya kolam yang ada di desa Sungai Dua Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Tanah Bumbu, Provinsi Kalsel.
Pelatihan ini dilaksanakan oleh Subid Supervisi Penyuluhan, Indra Wijaya, SP, MM, selaku Kasubid yang bersangkutan dan sekaligus pelaksana kegiatan.  Materi pelatihan disampaikan oleh Eko Prio Raharjo, S.Pi yang juga menjabat sebagai Koordinator Jabatan fungsional (KJF) dan Rudi Fitriadi, S.Pi selaku Penyuluh Perikanan Swadaya.  Peserta yang hadir sebanyak kurang lebih 30 orang yang berasal dari perwakilan 6 kelompok yang ada di desa setempat.  Pada sambutannya, ia menambahkan bahwa kegiatan pelatihan ini akan dilakukan pada 3 desa yaitu desa Sungai Dua kecamatan Simpang Empat, desa  Tanete dan desa Barugelang kecamatan Kusan Hilir.
Tanya jawab antara pemateri dan peserta pelatihan
Adapun judul materi yang disampaikan adalah Budidaya Ikan Di Kolam, yang dilaksanakan dengan metode ceramah dan diskusi/tanya jawab dua arah antara pemateri dan peserta pelatihan.  Selain itu, juga dibagikan kelengkapan administrasi kepada para peserta seperti map plastik yang berisi ATK dan leaflet materi.
Menurut Indra Wijaya, S.Pi, MM, pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan sumberdaya manusia bagi pembudidaya yang ada di desa Sungai Dua, sebab dengan meningkatkan sumberdaya manusia maka produksi akan bisa tercapai sesuai dengan target yang diinginkan.
Dalam pelatihan ini, materi yang dibahas meliputi pengertian dasar budidaya, cara pemilihan lokasi, persiapan kolam, padat penebaran, aklimatisasi, manajemen pemberian pakan ikan, pengecekan kualitas perairan, sampai pemanenan.
Setelah pemberian materi dan ceramah, dilanjutkan dengan diskusi dan tanya jawab oleh peserta.  Dalam kesempatan ini, beberapa pembudidaya banyak yang bertanya tentang hal yang mereka anggap kurang jelas.
Menurut salah satu peserta pelatihan, Bidu (50 tahun) ketua Kelompok Hidup Bersama II, ia memaparkan bahwa pelatihan ini sangatlah penting bagi mereka, sebab menurut pengakuannya selama ini ia belum pernah mendapatkan pelatihan.
Ridwan (41 Tahun), salah satu pembudidaya ikan di jaring apung, mengatakan "kalo bisa pelatihan seperti ini rutin dilaksanakan agar pengetahuan, sikap dan perilaku kami bisa meningkat, kalo sudah meningkat, ya sudah pasti produksinya akan meningkat pula,"jelasnya. (echo).

Oleh : Eko Prio raharjo, S.Pi - Koordinator Penyuluh Perikanan Kab. Tanah Bumbu, Kalsel

Rabu, 05 Juni 2013

SYUKURAN DAN PANEN RAYA DI SUNGAI DUA : HARUS DIBUDAYAKAN!!!

Selasa, 04 Juni 2013 bertempat di RT 07 rumah kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan), Pak Bidu (50th) namaya, ketua Ketua kelompok "Hidup Bersama II" di desa Sungai Dua Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalsel.  
Ratusan orang telah memenuhi halaman rumahnya yang terletak di tepi kolam ikan yang dikelolanya.  Orang-orang tersebut berasal dari sebagian instansi penting yang ada se-kabupaten Tanah Bumbu, termasuk Penyuluh Perikanan dan Koordinatornya.
Kondisi acara yang sedang berlangsung
Ratusan tamu yang berhadir disana diantaranya adalah Bupati Tanah Bumbu (dalam hal ini wakili oleh staf ahli, Bapak Ir. H. Bakhriansyah, MM beserta rombongan),  rombongan dari Dinas Perikanan dan Kelautan Prov. Kalsel, Dinas Kelautan dan Perikanan, BP4K, Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura, Bappeda, Dinas PU, Dinas Kehutanan, BP3K Kecamatan, tokoh masyarakat, pembudidaya ikan dan lain-lain.
Berkumpulnya ratusan orang tersebut dalam rangka acara "Panen Raya" oleh pembudidaya ikan yang ada di desa Sungai Dua.  Acara panen raya ini mengambil tema "Melalui Panen Raya Kita Pacu Tumbuhnya Pembudidaya mandiri", yang merupakan salah satu Program Peningkatan Produksi Perikanan Budidaya Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Tanah Bumbu.
Dalam sambutannya Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kab. Tanah Bumbu, Bapak Drs. H. Abdul Karim, MM, dengan adanya panen raya ini diharapkan agar para pembudidaya ikan khususnya yang ada di desa setempat akan termotivasi dan lebih bersemangat lagi dalam meningkatkan produksi mereka.  Adapun komoditas unggulan perikanan yang dibudidayakan disini sebagian besar adalah ikan Patin, Nila, Bawal dan Gurame.
Situasi pemanenan ikan di kolam milik Pak Bidu
Saat acara berlangsung, telah dipanen 1 buah kolam milik Pak Bidu dengan ukuran 11 x 12 m. Menurut informasi yang diperoleh dari Pak Bidu, kolam yang dipanen tersebut toital panennya adalah sekitar 1,8 ton, terdiri dari ikan Patin (Pangasius sp) sebanyak 1,3 ton dan ikan Lele (Clarias batrachus) sebanyak 0,5 ton dengan rata-rata size 1 - 1,5 kg/ekor untuk ikan Patin dan 1,5 - 3 kg/ekor untuk ikan Lele.  Benih ikan yang ditebar sebanyak 2.500 ekor ikan patin dan ikan lele.300 ekor dan dipelihara di kolam selama 10 bulan.
Dalam sambutannya, Bupati Tanah Bumbu, yang dibacakan oleh Ir. H. Bakhriansyah, MM menyampaikan bahwa hingga saat ini melalui dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Tanah Bumbu menargetkan produksi perikanan sebanyak 50.000 ton hingga tahun 2015. ''Proyeksi target produksi tersebut optimis diraih, karena pada tahun 2012 telah mencapai angka 38.099, 12 ton. Terdiri dari : 32.180,40 ton di perairan laut dan 3.357,40 ton di perairan umum (Perikanan Tangkap). Sedangkan Perikanan Budidaya telah mencapai angka 1.544,92 ton Tambak, 807,73 Kolam, 12,23 ton Keramba, dan 196,44 ton Jaring Apung. Dan raihan produksi ini telah melampaui target di tahun 2012 yang di patok 25.212 ton."
Ikan Patin (Pangasius sp) saat dipanen
Dalam kesempatan itu pula, Pak Ridwan, salah satu pembudidaya ikan di jaring apung desa setempat, pada sambutannya yang mewakili pembudidaya, menyampaikan permasalahan yang dihadapi oleh pembudidaya, yaitu diantaranya kondisi saluran irigasi yang terbatas dan perlu untuk dibenahi, mahalnya harga pakan, dan terbatasnya pengetahuan para pembudidaya ikan.  Selain itu, ia juga mengajak kepada seluruh pihak agar tetap menjaga kelestarian sumberdaya ikan dengan menjaga sumber daya alam yang ada di sekitarnya seperti waduk/danau, hutan, dan lain sebagainya.  (echo).

Oleh : Eko Prio Raharjo, S.Pi - Koordinator Penyuluh Perikanan Kab. Tanah Bumbu