Jumat, 12 Juli 2013

IPKANI DPC. TANBU LATIH NELAYAN BUDIDAYA IKAN LELE DI KOLAM TERPAL

Hari ini adalah hari pertama puasa bulan suci Ramadhan 1434 H.  Rabu, /07/2013.  Aku dan sahabat-sahabati para Penyuluh Perikanan yang masih setia di jalannya, sekarang sudah berada di rumah ketua kelompok BUIH PESISIR, yang beralamat di RT 03 Desa Wirittasi Kec. Kusan Hilir, Kab. Tanah Bumbu.  Selaku Koordinator Penyuluh Perikanan sekaligus Ketua Ikatan Pen
yuluh Perikanan Indonesia (IPKANI) DPC. Tanah Bumbu, dengan segala kerelaan dan keikhlasan aku dan rombongan seyogyanya melakukan kegiatan kunjungan kelompok untuk memonitoring usaha di kelompok ini.  Selain mendapatkan angka kredit (untuk dupak), kami juga berharap hanya kepada Allah SWT, agar segala yang kami lakukan hari ini bisa bermanfaat di masa mendatang, baik bagi mereka (kelompok), bagi kami (penyuluh perikanan) maupun bagi siapa saja yang telah mempererat tali silaturrahmi ini dan jalan kebaikan ini.
Bagiku menjadi "Penyuluh Perikanan adalah" pekerjaan yang sangat mulia, bagaimana tidak jikalau setiap kali kita ke lapangan, insya Allah kita pasti akan berniat membantu sesama dan hanya mengharap ridho Allah semata, insya Allah  akan diberikan kemudahan dalam melaksanakan tugas yang maha mulia ini dan dengan niat kita yang tuus semoga akan bisa memberikan bermanfaat untuk akhirat kelak.

Muhammad Salman
Muhammad Salman (43 tahun), adalah nama ketua kelompok yang kami kunjungi di desa ini, yang juga merangkap sebagai Penyuluh Perikanan Swadaya.  Alat tangkap yang digunakannya untuk melaut adalah Lampara Mini.  Sudah beberapa hari ia dan anggotanya tidak pergi melaut dikarenakan menyambut puasa ramadhan.  Pada saat kami kunjungi, ia menceritakan bahwa hingga saat ini hasil tangkapan laut mereka menurun.  Untuk itu, diperlukan suatu upaya pemecahan supaya dapur mereka "tetap bisa ngepul".  Setelah menceritakan kondisi yang mereka hadapi saat ini, kami pun memutar pikiran bagaimana caranya mengatasi haltersebut sesuai dengan konisi lahan atau rumah mereka.   Desa Wirittasi merupakan salah satu desa pesisir yang ada di Kecamatan Kusan Hili, dengan kondisi geografis pesisir pantai dan lahan yang berpasir, jarak rumah yang satu dengan rumah yang lain sudah sangat rapat,  sulit untuk menerapkan perkebunan atau lahan pekarangan.  Kami pun memutar otak, hingga akhirnya masalah sudah ada jalan pemecahannya.

Kolam terpal.... Kolam terpal.... Ya,  itulah pemecahannya!!!
Setelah kami mendiskusikan sesama kawan penyuluh perikanan dan anggota kelompok, akhirnya kami telah menyepakati bahwa besok hari kami melaksanakan "Pelatihan Budidaya Ikan Lele Di Kolam Terpal", untuk menunjang kegiatan budidaya ke depan, sebagai usaha sampingan mereka. Sungguh ini adalah sesuatu yang melelahkan, bagaimana tidak besok pagi kami harus bertempur lagi untuk melakukan tugas yang mulia... menjadikan orang lain lebih pintar.  Rencananya, pelatihan ini dilaksanakan 2 hari, yaitu hari pertama penyampaian materi teknis dan non teknis (teoritis) dan hari kedua melakukan kunjungan ke desa tetangga untuk praktik langsung ke lapangan.

Hari Pertama :
Narasumber sedang menyampaikan materi
Akhirnya, Kamis/11/07/2013, pada puasa ramadhan di hari yang kedua, kami pun mulai melaksanakan kegiatan.  Ya.... "Pelatihan Budidaya Ikan Lele Di Kolam Terpal Bagi Masyarakat Pesisir" dengan tema : "Dengan Budidaya Ikan Di Kolam Terpal Mari Kita Tingatkan Pendapatan Masyarakat Pesisir".  Walaupun dalam keadaan puasa, alhamdulillah semangat kami tetap berkobar untuk memberikan yang terbaik bagi negeri ini, bagi masyarakat ini.... untuk pelaku utama dan pelaku usaha kami yang tercinta, dimanapun berada....

Bertindak selaku narasumber adalah saya, Eko Prio Raharjo, S.Pi, dan selaku pembawa acara dan moderator adalah Puspa Heriani, S.Pi.  Dalam kesempatan ini, saya menyampaikan 2 materi yaitu dengan judul "Dinamika Kelompok" dan "Teknis Budidaya Ikan Lele Di Kolam Terpal".  Adapun materi yang sudah saya persiapkan sebelumnya berupa 2 buah leaflet dengan masing-masing judul materi seperti di atas.  Sedangkan sahabat-sahabati yang lain membantu dalam hal pengadministrasian, pembukuan, dan pendokumentasian kegiatan.  Ini adalah kegiatan penyuluhan perikanan dengan metode "keroyokan".  Artinya melaksanakan kegiatan penyuluhan secara bersama-sama, dengan tujuan untuk mengajak, menudahkan sekaligus memotivasi sahabat-sahabati yang lain untuk turut serta dalam pelaksanaan penyuluhan. Dengan kata lain "Ringan sama dijinjing, berat sama dipikul", yah... begitulah kira-kira persamaannya.

Peserta yang berhadir saat itu kurang lebih sebanyak 20 orang, yang terdiri dari 3 kelompok yang ada di desa setempat, sedangkan jumlah penyuluh perikanan yang berhadir sebanyak 7 orang.  Dalam penyampaian, pada materi pertama dibahas fungsi-fungsi dan peranan anggota-anggota kelompok, prinsip-prinsip dan pengaruh-pengaruh yang ditimbulkan dalam hidup berkelompok.  Pada penyampaian materi session pertama ini, waktunya kurang lebih 20 menit.

Materi session kedua, adalah materi inti, yaitu mengenai teknis pemeliharaan ikan lele di kolam terpal.  Pada penyampaiannya, narasumber menerangkan secara detail mengenai hal mendasar (baik teknis maupun non teknis), seperti pengertian beberapa pengertian dan pemahaman antara kolam dan tambak, antara ikan dan non ikan, perbedaan lele jantan dan betina, ciri-ciri bibit unggul, persiapan pembuatan kolam terpal, penebaran, teknis aklimatisasi, cara pemberian pakan buatan dan pakan  tambahan, pengecekan/pengontrolan/pergantian air kolam, sampai teknis pemanenan ikan.
Setelah penyampaian materi, langsung dilakukan tanya jawab dan diskusi 3 arah yaitu dari peserta ke narasumber, dari narasumber ke peserta dan dari peserta ke peserta.  Alhamdulillah, walaupun dalam kondisi puasa, kami dan semua peserta pelatihan sangat antosias dan semangat dalam pembelajarannya.  Sehingga hasil evaluasi dari panitia pelaksana tingkat penyerapan materi ke kelompok berkisar antara           80 - 90%.

Hari Kedua :
Acara dilanjutkan ke lapangan, dengan tujuan untuk menerapkan dan membandingkan langsung ke lapangan, melihat dan mengenal kolam terpal secara langsung ke lokasi kegiatan.  Acara studi atau kunjungan lapang ini dilaksanakan di rumah Pak Abdul Jabir, Ketua Kelompok Budidaya Ikan "Karya Bersama I" yang ada di desa Gusunge Kecamatan Kusan Hilir.  Acara ini dilakukan dengan metode diskusi dan tanya jawab dari kelompok peserta pelatihan ke kelompok yang dikunjungi dan narasumber serta "sharing pengalaman" dari anggota pembudidaya lainnya.  (echo).

Oleh : Eko Prio Raharjo, S.Pi - Koordinator Penyuluh Perikanan Kab. Tanah Bumbu, Kalsel
Ketua Ikatan Penyuluh Perikanan Indonesia (IPKANI) DPC. Tanah Bumbu

Tidak ada komentar: