Kamis, 26 September 2013

DISLUTKAN TANBU TANAM 2.500 BIBIT BAKAU

Rhizophora sp
Sang Generasi Penerus...
Saat ini kondisi pada sebagian kawasan pesisir yang ada di Tanah Bumbu, Kalsel mengalami abrasi, hal ini disebabkan karena hantaman gelombang, sehingga sedikit demi sedikit dan lama kelamaan akan mengurangi volume daratan   yang ada.  Untuk itu, sangat diperlukan upaya perbaikan dan penangulangan yang dilakukan secara kontinyu.

Bakau merupakan sekelompok tumbuhan dari marga Rhizophora, suku Rhizophoraceae.  Ciri-ciri yang mencolok dari tumbuhan ini adalah mempunyai akar tunjang yang besar dan berkayu, pucuk yang tertutup daun penumpu yang meruncing, serta buah yang berkecambah serta mempunyai akar saat masih di pohon atau dengan istilah Vivivar.  Selain itu, tanaman bakau juga memiliki nama daerah yang beranekaraman seperti Tanjang (Jawa), Tinjang (Madura), Bangko (Bugis),Kawoka (Timor), Wako, Jangkar dan lain-lain. 

Asparani, S.Pi
Menurut Asparani, kawasan yang menjadi obyek penanaman tidak hanya di wilayah kecamatan Kusan Hilir saja, melainkan juga pada kawasan-kawasan kecamatan lain yang pantainya mengalami abrasi seperti Batulicin, Angsana, Sungai Loban dan Satui.  
Pada tahun 2013 ini, sudah ditanam sebanyak 12.500 bibit bakau di Tanah Bumbu yang terletak di kawasan pesisir pantai Muara Pagatan, yaitu sebanyak 10.000 bibit dari program Dinas Perikanan dan Provinsi Kalsel dan 2.500 bibit dari program Dinas Kelautan dan Perikanan Kab. Tanah Bumbu”.  Ia juga menjelaskan bahwa upaya penanaman bakau di Tanah Bumbu ini sudah lama dilakukan dan tidak hanya dilakukan oleh pihaknya saja, tetapi juga dilakukan oleh pihak terkait lainnya seperti Diskanlut Kalsel, Dinas Kehutanan dan Perkebunan, BP4K, dll serta bekerja sama dengan pihak perusahaan seperti PT. Arutmin.
Kondisi Kegiatan Penanaman Mangrove yang Sedang Berlangsung di Lapangan
 Sebagai  wujud kepedulian terhadap degradasi pesisir, Rabu, 25/09/2013, telah dilakukan penanaman sebanyak 2.500 batang bibit bakau bertempat di pesisir pantai Muara Pagatan Kec. Kusan Hilir Kab. Tanah Bumbu, Kalsel dengan memberdayakan nelayan setempat.  Sebanyak ± 35 orang yang terdiri dari 5 orang anggota kelompok nelayan KUB MERCUSUAR I, 23 orang ibu-ibu nelayan, 2 orang dari Dislutkan dan 5 orang dari Penyuluh Perikanan BP4K sebagai tim pengarah dan pembimbing teknis penanaman.

Dalam pelaksanaannya di lapangan, tentunya melibatkan para penyuluh perikanan sebagai ujung tombak dan masyarakat setempat sebagai pelaksana kegiatan.  Dalam hal ini, pihak dari Dislutkan Tanbu hanya menyediakan bibit bakau, upah tanam dan konsumsi saja, sedangkan yang menanamnya adalah masyarakat setempat yang dipandu oleh penyuluh perikanan dari BP4K.

M. Riswan, S.Pi
Surdiansyah
Muhammad Riswan, S.Pi, selaku Kasi Pelestarian Sumberdaya Kelautan dan Perikanan, menjelaskan bahwa tujuan dari kegiatan penanaman mangrove ini adalah untuk menumbuhkan rasa cinta terhadap lingkungan kepada masyarakat setempat dan untuk pengamanan pantai terhadap abrasi dan hantaman ombak di pesisir pantai setempat.  Kami harap dengan kegiatan ini akan mampu menumbuhkan rasa cinta terhadap lingkungan bagi masyarakat setempat dan bibit mangrove yang ditanam akan bisa dijadikan sebagai home base (feeding & nurserying area) bagi biota-biota yang hidup di dalamnya.”  Ia juga menambahkan bahwa dengan adanya hutan bakau ini nantinya, akan mampu mencegah pantai dari abrasi, karena kawasan di pesisir desa ini terdapat muara besar dan selat laut yang arusnya lebih kuat yang berpengaruh langsung terhadap pesisir pantai.  Ia berharap, semoga saja tahun depan jumlah bibit yang ditanam akan semakin banyak dari tahun ini.

Aksi Para Penyuluh Perikanan..... BRAVO LUHKAN!!!!

Photo Bareng Pasca Penanaman.... Tetap Semangat Walaupun Terik Matahari Menerpa....
Menurut ketua kelompok Mercusuar I, Surdiansyah (31 tahun), sudah beberapa kali pihaknya diberdayakan oleh aparat terkait dalam rangka penanaman mangrove yang ada di desanya.  Kami atas nama kelompok Mercusuar I sangat berterima kasih kepada pihak Dislutkan Tanah Bumbu beserta para Penyuluh Perikanan yang telah menanam dan memberdayakan kelompok kami, karena dengan adanya kegiatan ini memberikan tambahan penghasilan kami sebagai nelayan, terutama bagi ibu-ibu nelayan yang membantu yang turut serta secara langsung di lapangan."  Selain itu juga, ia menambahkan "Dengan adanya  hutan bakau ini nantinya akan sangat membantu dalam menjaga pantai kami dari bahaya abrasi." (echo).

Oleh :
Eko Prio Raharjo, S.Pi - Koordinator Penyuluh Perikanan Kab. Tanah Bumbu, Kalsel

Tidak ada komentar: