Kamis, 17 November 2011

Pokok Penyuluh, Sampingan Photografer

Sejernih embun  pagi, yang tak pernah bosan membasahi celah-celah dedaunan yang rimbun dan tersebar di jalan gang yang kulewati.  Bunyi kendaraan memecah keheningan dan beberapa saat kemudian kembali hening ditelan pagi.  Di ufuk timur sudah terlihat lidah sinar mentari yang masih malu untuk menyongsong pagi.  Pagi ini adalah pagi yang sangat dingin namun menyegarkan.  Sesaat, sebelum berangkat aku bergumam, "Ya Allah, betapa maha besarnya Engkau yang telah menjadikan siang dan malam, berilah hamba kekuatan untuk melakukan pekerjaan pada hari ini......"

"Um Iku....kaina kalu ulun sudah ganal, ulun handak jadi kaya pian jua...
Memang, tepat pukul 06.10 wita dini hari, Kamis (17/11/2011), dengan perlahan-lahan aku sudah menurunkan kendaraan roda dua dan menghidupkan mesinnya.  "Hari ini mungkin merupakan hari yang melelahkan, namun aku harus sanggup melalui semuanya dengan penuh semangat, penuh tawa dan keceriaan."  Bagaimana tidak, badan ini sudah terasa remuk, setelah beberapa hari melaksanakan tugas dari rapat, menyusun laporan, membuat tulisan, koordinasi, bahkan ke lapangan.

Dengan sebuah tas yang tak pernah terpisahkan olehku kemana pun aku pergi, beberapa saat aku telah melesat dengan kecepatan rata-rata 60 km/jam.  Hari ini aku melaksanakan tugas sebagai photographer, salah satu pekerjaan sampinganku.  Dengan berbekal sebuah tas dan sebuah tripot aku pun pergi menuju Desa Makmur Kecamatan Angsana, dengan sebuah misi : Wedding Photography. 
Setelah sampai di desa tujuan, mataku pun melihat kesana kemari mencari rumah mempelai yang memanggilku.  Setelah bertanya kesana kemari, aku melihat ada untaian janur kuning yang menghiasi sebuah pintu gerbang yang sederhana, dan.... akhirnya aku pun menemukannya.

Sudah hampir 1 tahun aku menjalani profesi ini, sejak aku memiliki DSLR Camera.  Kesempatan ini selalu kupergunakan untuk menambah uang saku untuk membayar iuran bulanan kamera yang kubeli 11 bulan yang lalu.  Profesi photografer ini berawal dari hobbi dan suka jeprat jepret yang kulakoni, dari kamera poket/camcorder murahan sampai bisa ngredit DSLR, dari atas laut (darat) bahkan sampai bawah laut.  Selain jeprat jepret, hobiku yang lain adalah mendokumentasikan suatu peristiwa dan keindahan (merekam video).  Sebab, aku beranggapan, hidup ini sangat indah sehingga segala keindahannya harus diabadikan, karena hidup di dunia ini tidaklah selamanya.  Hidup ini adalah sebuah perjalanan panjang yang tentunya pasti akan berakhir, berakhir untuk memulai masa awal kehidupan yang abadi.

Aku berharap, profesi ini tidak akan sampai disini saja, namun bisa berkembang sesuai dengan kemampuan  dan kemauan yang ada.  Aku yakin, dimana ada kemauan disitu pasti ada jalan!!! Sekarang ini peralatanku masih sangat minim dan terbatas hingga  aku berangan-angan mempunyai sebuah studio sederhana yang lengkap dengan peralatan photography dan videography.  "Ya Allah.... kabulkanlah permohonan hamba-Mu ini".   Hingga saat ini, alhamdulillah aku bisa membayar kredit kameraku dari hasil photography dan videography yang kujalani.  Namun, dalam melakoni profesi ini, sesuatu hal yang jangan dilupakan adalah :
"Pokok Penyuluh, Sampingan Photography" artinya profesiku sebagai seorang photographer jangan sampai mengganggu tugas pokokku sebagai abdi negara "Penyuluh Perikanan".
BRAVO PENYULUH PERIKANAN...!!!

Penyuluh perikanan..... Yah, penyuluh perikanan, itu adalah pekerjaan utamaku.  Aku berniat baik kepada sesama untuk memberikan yang terbaik (khususnya bagi pelaku utama dan pelaku usaha).  Aku bangga menjadi seorang penyuluh perikanan, yang akan selalu kujunjung dimanapun aku berada, walau terkadang banyak suka dan dukanya.  Aku tahu, untuk menjadi seorang penyuluh itu tidaklah mudah.  Dan, tidak sembarangan orang mampu menjadi seorang penyuluh, sebab menjadi seorang penyuluh harus mampu dan mau menjadi salah satu bagian dari para pelaku utama dan pelaku usaha perikanan.  Saya pernah mendengar sebuah kalimat yang keluar dari mulut seorang yang bijak  "Penyuluh itu, salah satu kakinya sudah berada di syurga............" Nah, jadi untuk kaki yang satunya hanya penyuluh itu sendiri yang bisa menentukannya.

Mengapa demikian??? Karena, menjadi seorang penyuluh itu diibaratkan seorang "rasul" yang menyampaikan wahyu Tuhan kepada umatnya, dengan harapan bisa merubah  pola fikir dan perilaku manusia, dari yang sesat menjadi lurus, dari yang hina menjadi mulia, dari yang jahil menjadi beradab, dengan harapan bahwa manusia akan memperoleh kebahagiaan baik di dunia maupun di akhirat.

Begitu pula Penyuluh, menyampaikan pesan dan informasi, teknologi dan pembinaan kepada pelaku utama dan pelaku usaha, dengan harapan bisa merubah pola hidup dan perilaku serta kebiasaan-kebiasaan yang kurang baik menjadi baik, dari yang tidak tahu menjadi tahu, dari yang tidak mau menjadi mau, dari yang tidak ada menjadi ada. Intinya, seorang penyuluh seyogyanya bisa merubah PSK (Pengetahuan, Sikap dan Keterampilan) yang artinya "dengan ilmu pengetahuan bisa merubah sikap dan perilaku ke arah yang lebih baik, dengan sikap dan perilaku ke arah yang lebih baik bisa mencapai teknologi dan kebiasaan yang luhur, dengan teknologi dan kebiasaan yang luhur akan bisa meningkatkan kesejahteraan"

Memang, jabatan fungsional penyuluh kerjaannya selalu berkaitan dengan lapangan, sebab penyuluh merupakan tonggak pembangunan nasional yang tidak bisa dipisahkan dengan pelaku utama dan pelaku usaha.  Kegiatan penyuluhan perikanan dilakukan berdasarkan asas-asas demikrasi, manfaat, kesetaraan, keterpaduan, keseimbangan, keterbukaan, kerja sama, partisipatif, kemitraan, berkelanjutan, berkeadilan, pemerataan dan bertanggung gugat.   Jika kita telaah, kegiatan penyuluhan ini bermaksud membawa kebaikan kepada umat manusia (khususnya pelaku tama dan pelaku usaha perikanan) agar bisa mengembangkan usahanya, peningkatan dan perubahan pola fikir ke arah yang lebih baik, peningkatan sumberdaya manusia, hingga bisa mencapai tujuan yakni peningkatan kesejahteraan atau taraf hidup.

Dalam melaksanakan tugasnya di lapangan, penyuluh perikanan sangat dituntut keprofesionalannya khususnya di bidang kelautan dan perikanan juga di bidang lainnya yang berhubungan kegiatan penyuluhan perikanan.

Aku berharap, sebagai seorang Koordinator, semoga tulisan ini dibaca dan direnungi oleh para Penyuluh Perikanan dimana pun berada.  Marilah kita junjung tinggi nilai-nilai luhur yang ada dalam penyuluhan, khususnya penyuluhan perikanan.  Nilai-nilai itu akan selalu bersinar menerangi bumi BERSUJUD ini manakala kita bisa melaksanakan tugas dengan baik, dengan penuh keikhlasan, penuh kasih sayang, penuh kemuliaan dan penuh tanggung jawab.

Tulisan ini dimaksudkan untuk menggugah, menambah semangat bahkan mengingatkan kepada kita semua bahwa tugas sebagai penyuluh perikanan itu sangat mulia.  Sebagai seorang penyuluh perikanan, tidak ada salahnya (sah-sah saja) jika kita mencari kerjaan sampingan sesuai dengan minat dan bakat serta kemauan dan kemampuan kita semua, sejauh tidak mengganggu tugas pokok sebagai Penyuluh Perikanan. (echo).
BRAVO PENYULUH PERIKANAN...!!!
(Oleh : Eko Prio Raharjo, S.Pi - Koordinator Penyuluh Perikanan Kab. Tanah Bumbu)

Tidak ada komentar: